Jumlah Pengunjung

Note ^^

Halloo..^^ selamat datang di blog saya! Welcome to my blog! Silakan dilihat-lihat, dibaca-baca tapi jangan di copas! Di blog ini juga saya post fanfic-fanfic. Jangan lupa tinggalkan komentar setelah membaca artikel di blog saya! Kunjungi juga WP saya di safiraalhana.wordpress.com

Minggu, 05 Desember 2010

9 Negara Pemilik Bom Nuklir Terbanyak di Dunia

Pengembangan senjata Nuklir ini dimulai sejak perang dunia ke Dua, yang akhirnya telah menghancurkan Hirosima dan Nagasaki pada tahun 1945. Hingga sekarang beberapa negara masih berlomba - lomba untuk mengembangkan nuklir.

Dua negara yang sejak dulu telah saling berlomba - lomba untuk mengembangkannya adalah Rusia dan Amerika serikat.


Berikut ini daftar 9 Negara yang paling banyak memiliki BOM Nuklir terbanyak di dunia.

1. Amerika Serikat ( United States Of America)



Amerika telah melakukan total 1.054 kali percobaan nuklir dan memiliki jangkauan Bom sejauh 13.000 KM. Test nuklir US yang pertama kali,"Trinity", tahun 1945 merupakan ledakan bom nuklir pertama kali di dunia. Yang kemudian seorang Ilmuwan yang sangat terkenal, Albert Einstein mengusulkan pada Presiden Amerika Franklin Rosevelt untuk membuat senjata bom nuklir. Hingga akhirnya digunakan untuk melumpuhkan Jepang saat itu, dengan menjatuhkan "little boy" di kota Hiroshima dan Nagasaki, pada tanggal 6 dan 9 Agustus 1945.

Saat ini Amerika memiliki 20 pusat pengembangan nuklir. Walaupun demikian, Amerika pernah melakukan beberapa kesalahan pada saat melakukan percobaan bom nuklirnya, antara lain di kota Atlantic, New Jersey pada tahun 1957, di daerah Thule Air Base, Greenland pada 1968, Savannah, Georgia pada 1958, Goldsboro, North Carolina pada 1961, di perairan dekat Palomares, Spanyol pada 1966 dan di dekat Okinawa pada 1965. Untungnya tidak ada yang benar - benar menyebabkan bencana nuklir yang parah.

2. Russia



Russia menjadi negara kedua yang meledakan bom nuklir di dunia, yaitu pada tahun 1949. Pada tahun 1990 Russia melakukan sedikitnya 715 test nuklir termasuk juga penggunaan 969 peralatan nuklir. "Joe-1" adalah nama dari ledakan pertama nuklir Rusia. Ledakan ini berkekuatan hingga 20 Kilo Ton!.

Gambar di atas adalah gambar "Tsar Bomb", yang merupakan bom nuklir terberat yang pernah diledakan Rusia pada tahun 1967. Ledakan ini berkekuatan hingga 57.000 kilo ton!. Walaupun sebenarnya direncanakan untuk mampu mencapai kekuatan 100.000 kilo ton!!.

Bom nuklir terbesar kedua yang diledakanadalah Castle Bravo. Diledakan pada tahun 1954 oleh Amerika Serikat. Ledakan ini berkekuatan hingga 15.000 Kilo Ton.

3. Inggris (United Kingdom)



Pada tahun 1968, Inggris menandatangani perjanjian untuk tidak mengembangkan Nuklir (Nuclear Non-Proliferation Treaty. ). Inggris dan Amerika telah bekerjasama dengan baik di bidang keamanan nuklir hingga sejak tahun 1958 mengadakan persetujuan kerjasama di bidang pertahanan (Mutual Defence Agreement). Ke-dua negara ini telah saling bertukar informasi dan bekerjasama dalam bidang senjata - senjata nuklir.

4. Perancis 



Seperti Inggris, Perancis juga Anggota dari Nuclear Non-Proliferation Treaty. Pada tahun 1969, Perancis melakukan percobaan bom nuklir yang bersifat Fusion Bom. Perancis pertama kali membuat bom nukir pada tahun 1958, ketika dibawah pemerintahan Charles de Gaulle dan kemudian dilakukan percobaan pada tahun 1960. Hingga saat ini Perancis telah melakukan sekitar 200 percobaan Nuklir.


5. CHINA

Setelah test pertama bom atomnya, China melakukan test Bom Hidrogen pada tahun 1967. China sekarng memiliki sekitar 180 Bom Nuklir aktif yang siap perang. China adalah satu - satunya negara pemilik senjata nuklir yang memberikan asuransi kepada negara - negara yang tidak memiliki senjata nuklir : "China tidak akan menggunakan senjata nuklir untuk melawan negara yang tidak memiliki senjata nuklir dan atau tidak akan meledakan bom nuklir di zona yang bebas senjata nuklir kapan pun dalam kondisi apa pun."

6. INDIA



India memiliki senjata nulir dan juga mampu mengirimnya melalui pesawat udara dan kapal laut. Pasukan bersenjata nuklir ini tengah dikembangkan. Test bom nuklir pertama India menariknya dinamakan "Smilling Buddha" atau "Senyum Buddha" yang diharapkan menjadi ledakan nuklir yang damai.?. Namun setelah peledakan pada tahun 1998, India mengalami gelombang sangsi ekonomi dari Amerika, Jepang, dan negara - negara lainnya. Namun sekarang India malah mendapatkan persetujuan Pakta Nuklir India dari Amerika Serikat, yang memungkinkan India memperoleh akses lebih terhadap teknologi atom milik negara barat.


7. PAKISTAN

Setelah India melakukan test bom nuklir awal tahun 1998, Pakistan pun mulai melakukan respon terhadap "Smilling Buddha " itu. Perdana Menteri Pakistan Zulfiqar Ali Bhutto berkata setelah test,"Jika India membuat sebuah bom, kita akan makan rumput dan daun selama rubuan tahun, ..., tetapi kita akan memilikinya(bom) juga. Kaum kristen memiliki bom, yahudi memiliki bom, dan sekarang kaum kristen juga mempunyai bom. Kenapa tidak umat Muslim memilikinya juga?"

Orogram Nuklir Pakistan dimulai sejak tahun 1956, namun, program tersebut terhenti ketika Presiden Ayub Khan memaksakan hukum darurat perang yang pertama , ketika para teknisi nuklir meyakinkan presiden untuk memberikan ijin untuk melanjutkan program ini, presiden Ayub Khan menolaknya. Presiden Ayub Khan mengatakan bahwa Pakistan tidak memerlukan bom.


8. KOREA UTARA

Sebagai sebuah negara yang memiliki gudang senjata kimia yang besar, korea utara merupakan negara pemilik nuklir yang "penuh". Sekarang Korea Utara memiliki dua reaktor nuklir yang aktif. Dan pada tahun 2006 ,tepatnya tanggal 9 OktoberKorea Utara melakukan test nuklir pertamanya.


9. ISRAEL

Israel bukan hanya diyakini mempunyai senjata nuklir siap tempur saja, namun juga mampu menembakannya menggunakan misil balistic antar benua, pesawat tempur, dan angkatan laut. Israel memulai penelitian Nuklirnya segera setelah ditemukannya nuklir. Israel membangun reaktor pertamnya pada tahun 1950, dan membuat senjata nuklir pertamanya pada tahun 60 an, namun sekarang perlakuan terhadapnya seperti bukan sebagai negara nuklir. Namun,malah negara - negara eropa termasuk Inggris dan Perancis membantu Israel dalam usahanya untuk mengembangkan nuklir.

Israel juga diyakini telah menciptakan bom nuklir mini yang cukup kecil untuk dimasukan kedalam kanctong. Bahkan, lebih dari itu, Israel juga dilaporkan memiliki Bom neutron yang jumlahnya tidak diketahui!!

Sabtu, 04 Desember 2010

65 Tahun Hilang di Segitiga Bermuda

Skuadron Penerbangan 19 hilang di Segitiga Bermuda. 14 krunya raib.



VIVAnews - Pada 5 Desember 1945, sebuah kejadian misterius terjadi. Skuadron yang terdiri atas lima pembom torpedo Angkatan Laut hilang tanpa jejak di sebuah wilayah yang mashyur kehororannya di dunia, Segitiga Bermuda.

Hilangnya 14 kru Penerbangan 19 (Flight 19) itu merupakan salah satu misteri terbesar dalam dunia penerbangan.

65 tahun berlalu, peristiwa ini belum terlupakan. Minggu 5 Desember 2010 mendatang, seperti yang dilakukan dalam 26 tahun terakhir, para simpatisan akan berkumpul di Bandara Internasional Fort Lauderdale, Hollywood untuk memperingati kejadian ini.

"Kami ingin memastikan, sejarah ini tak terlupakan," kata Izzy Bonilla, Deputi Direktur Broward County Aviation Department, seperti dimuat situs Sun Sentinel.

"Kami ingin mengingat mereka yang tak pernah kembali dan terlebih jasa mereka untuk negara."

Jangankan badan para serdadu, serpihan mereka tak pernah ditemukan. Kisah lenyapnya Penerbangan 19 makin menguatkan mitos Segitiga Bermuda - sebuah garis imajiner yang menghubungkan Kepulauan Bermuda, Puerto Rico, dan Fort Lauderdale - di mana sekian kapal dan pesawat hilang secara misterius.

Sebelumnya, sejumlah sejarawan dan investigator kelautan menduga skuadron nahas itu mengalami disorientasi di tengah cuaca buruk dan kegelapan malam. Mereka diyakini kehabisan bahan-bahan dan mengalami kecelakaan di lautan timur Daytona Beach.

Dan sejarah mencatat kejadian di hari maut itu:

Pada jam 14.10 waktu setempat, di bawah komando Letnan Charles Taylor, lima pengebom torpedo TBM Avenger bermesin tunggal keluar dari pangkalan udara Fort Lauderdale. Mereka hanya melakukan misi rutin, termasuk berlatih menjatuhkan bom dan latihan navigasi.

Meski Perang Dunia II sudah berhenti tiga bulan sebelumnya, militer berketetapan untuk terus waspada dan berlatih.

Sekitar 90 menit setelah lepas landas, Letnan Taylor lewat radio melaporkan, tim tersesat dan kompas tidak berfungsi. "Kami tak tahu, ini di mana," kata dia.

Selama dua jam kemudian, Letnan Taylor mengarahkan pesawat - yang ia kira menuju Miami - namun nyatanya justru mengarah ke Samudera Atlantik.

Basis angkatan laut di Miami sempat mendapatkan sinyal samar-samar dari skuadron tersebut di sekitar 150 mil dari lepas pantai New Smyrna Beach. Panggilan terakhir yang dilakukan skuadron terjadi pada pukul 19.27.
Tim penyelamat pun diberangkatkan. Pesawat amfibi berbadan besar dengan mesin ganda dikirim dari pangkalan Banana River di Central Florida. Namun, pesawat itu justru jatuh ke laut ganas. 13 orang penumpangnya tewas seketika.

Hari berikutnya, salah satu pencarian kecelakaan terbesar dalam sejarah dilakukan. Tim SAR menyisir area seluas 200.000 mil persegi. Letnan David White, salah dalam tim pencari menceritakan, pesawat dan kapal pencari mencari apapun yang mungkin tersisa - jaket pelampung atau serpihan pesawat.

Namun, "Tak ada tanda-tanda serpihan," kata White yang saat ini berusia 86 tahun. "Ini luar biasa."

Saat mencari keesokan paginya, diduga puing-puing mungkin sampai di lepas pantai Georgia. Pesawat TBM Avengers, menurut White, kemungkinan pecah pada saat berusaha mendarat di laut .

Sementara itu, Allan McElhiney, panitia peringatan tragedi Flight 19 mengatakan, para anggota skuadron tidak memiliki pilihan selain mengikuti Taylor ketika berada di atas Atlantik. Menuju kematian mereka.
"Bahkan jika mereka ingin berbalik ke arah lain, mereka harus mengikuti pemimpin," katanya.

Menurut McElhiney, selain anggota skuadron Penerbangan 19, peringatan juga ditujukan untuk 13 korban dalam pesawat penyelamat. Selain itu, peringatan untuk 96 serdadu lain yang tewas selama bertugas di pangkalan udara Angkatan Laut Fort Lauderdale saat perang berlangsung.

Asteroid 1999RQ36 Mengancam Bumi pada 2182

Asteroid yang ditemukan pada tahun 1999, ukuran panjangnya sekitar 560 meter.



VIVAnews - Sebuah asteroid berukuran besar memiliki kemungkinan terhempas ke Bumi.

Asteroid yang disebut 1999RQ36, memiliki peluang  menabrak Bumi 1: 1.000 pada tahun 2182 -- seperti diungkapkan ilmuwan, Maria Eugenia Sansaturio dari Universidad de Valladolid, Spanyol.

Sansaturio dan beberapa ilmuwan lain menggunakan model matematika untuk menentikan risiko asteroid 1999RQ36 menabrak Bumi pada tahun 2200.

Namun, mereka menemukan risiko itu datang 18 tahun lebih awa' Ada dua peluang potensial asteroid menabrak Bumi di tahun 2182.

Detil penelitian ini dimuat dalam jurnal ilmiah, Icarus.

Asteroid 1999 RQ36 ditemukan pada tahun 1999, ukuran panjangnya sekitar 560 meter. Batu angkasa sebesar ini -- menurut National Academy of Sciences -- bisa menyebabkan kerusakan secara luas di Bumi.

Para ilmuwan telah melacak asteroid orbit 1999RQ36 melalui pengamatan optik dan 13 survei radar. Namun masih ada ketidakpastian yang disebabkan dorongan lembut yang diterima dari efek Yarkovsky.

Efek Yarkovsky -- namanya sama dengan insinyur Rusia, IO Yarkovsky -- menggambarkan asteroid memperoleh momentum dari radiasi termal yang dipancarkan dari 'sisi gelap'-nya.

Selama ratusan tahun, efek tersebut memiliki pengaruh yang substansial pada orbit asteroid.

Sansaturio dan rekan-rekannya menemukan bahwa melewati tahun 2060, tipis kemungkinan tabrakan terjadi antara 1999RQ36 dengan  Bumi.

Namun, peningkatan ganjil terjadi pada 2080 -- saat orbit asteroid mendekati Bumi.

Asteroid lalu akan menukik dan menjauhi Bumi -- kemudian pada tahun 2162 dan 2182 --kembali berayun mendekat ke Bumi. Ini adalah tarian orbital yang rumit, yang membuat penjabaran makin sulit dilakukan.

"Risiko dari kompleksitas dinamik ini tak hanya memunculkan kemungkinan dampak yang besar, tapi juga prosedur defleksi yang realistis (deviasi jalan) hanya dilakukan sebelum 2080, atau sebelum 2060," kata Sansaturio.

Dia menambahkan, setelah tahun 2080, Bumi  akan lebih sulit untuk menangkis asteroid.

Penemuan ini menguatkan pendapat bahwa  bahwa pemantauan dampak asteroid  harus lebih dari 80 atau 100 tahun sebelum bencana tiba. "Mungkin satu abad sebelumnya."

Dengan memperluas rentang waktu, para ilmuwan akan punya peluang lebih besar untuk mengidentifikasi batuan ruang angkasa yang paling mengancam dengan waktu yang cukup -- untuk mempersiapkan teknologi dan finansial, mencegah kehancuran di Bumi.

Terkuak, Misteri Penampakan Wajah di Mars

Penganut teori konspirasi berpendapat, penampakan wajah itu adalah artefak mahluk Mars.



VIVAnews - Sebuah foto Planet Mars yang diambil satelit Viking 1 milik Amerika Serikat pada 25 Juli 1976, memicu ribuan teori konspirasi.

Foto itu mengejutkan, karena menampakkan sebuah tonjolan mirip wajah manusia di permukaan planet merah -- lengkap dengan bentuk mata, hidung, dan mulut.

Pasca penemuan itu, spekulasi berkembang. Banyak yang menganggap struktur wajah manusia itu adalah buatan mahluk cerdas penghuni Mars di masa lalu -- bukti keberadaan 'alien Mars'.

Padahal, Badan Antariksa AS, NASA telah menjelaskan fenomena tersebut, pada 31 Juli 1976.

Dijelaskan NASA dalam rilisnya, 'wajah Mars' itu adalah mesa -- formasi batu curam dengan puncak yang relatif rata.

Mesa 'Wajah Mars' berada di wilayah Cydonia. "Ini adalah salah satu foto yang diambil di lintang utara Mars oleh Viking."

"Gambar ini menunjukkan mesa yang tererosi yang bentuknya menyerupai kepala manusia -- menunjukkan ilusi seperti mata, hidung dan mulut," demikian isi rilis NASA ke media saat itu.

Dijelaskan Mars, foto tersebut diambil pada 25 Juli 1976 dalam kisaran jarak 1.873 kilometer.

Namun, penjelasan itu tak mempan. Para penganut teori konspirasi berkeras, 'wajah' itu adalah artefak peradaban manusia kuno di Planet  Mars.

Mereka bahkan menuduh NASA sengaja menutup-nutupi adanya kehidupan lain di luar Bumi.

Bahkan -- ketika satelit NASA kembali mengambil foto obyek yang sama pada 1990-an dan 2001 -- yang menunjukkan bahwa 'wajah itu hanya sebuah bukit terjal.

Foto terbaru  yang dirilis Jumat 30 Juli 2010, makin memperkuat bantahan spekulasi tersebut.

Foto hasil bidikan kamera canggih milik Badan Antariksa AS, NASA, HiRISE menunjukkan wajah manusia di Mars adalah bukit batu besar di tengah gurun pasir.

Gambar yang dihasilkan HiRISE adalah foto terdekat dari obyek fenomenal itu. HiRISE mengambil gambar tersebut dari satelit Reconnaissance yang mengorbit 300 kilometer di atas Mars -- jauh lebih dekat dari posisi tahun 1976, 1.873 kilometer. (sj)

(Daily Mail)



Foto terbaru hasil bidikan HiRISE
Sumber : vivanews

Peneliti Yakin Bumi Kiamat Tiap 27 Juta Tahun

Lalu di tahun berapa kiamat berikut akan terjadi? 2012?

VIVAnews - Para peneliti kini 99 persen yakin bahwa peristiwa kehancuran massal di Bumi terjadi secara reguler, seteratur jarum jam berputar. Begitulah temuan para ilmuwan dari Universitas Kansas dan Smithsonian Institute di Amerika Serikat setelah mereka memetakan semua armagedon sejak 600 juta tahun yang lalu.
Astrofisikawan dari Universitas Kansas, Dr. Adrian Melott, dan palaeontologis dari Smithsonian Institute, Dr. Richard Bambach, mengungkapkan dalam kurun waktu itu kiamat di Bumi terjadi setidaknya tiap 27 juta tahun sekali.

Dan penyebab kiamat mendatang, menurut para peneliti itu, ternyata bukanlah pemanasan global.
Lalu apa?
Planet kita selalu melintasi hujan komet tiap 27 juta tahun, dan ternyata sangatlah jarang Bumi berhasil lolos dengan selamat. Selama 20 kali melewati cobaan maut itu, Bumi hanya berhasil lolos dari lubang jarum dan mempertahankan sebagian besar organisma biologis yang hidup di atasnya, sebanyak enam kali saja.
Yang paling terkenal adalah bencana dahsyat 65 juta tahun lalu, saat asteroid selebar 15 kilometer menghantam Bumi--di titik yang sekarang merupakan wilayah Meksiko--dengan kekuatan miliaran kali bom atom dan lalu menyapu habis Dinosaurus dari muka Bumi.
Lebih celaka lagi, periode putaran kiamat ini tak akurat betul. Terkadang, asteroid-asteroid menghantam semua makhluk hidup di muka bumi, 10 juta tahun lebih cepat dari yang semestinya.
Tapi, janganlah buru-buru panik. Masih ada kabar baik.
Ini menyangkut Nemesis, bintang kembar gelap dari matahari. Selama ini, Nemesis selalu dituding jadi biang keladi. Teori umumnya begini: tiap 27 juta tahun sekali, Nemesis melintasi sabuk raksasa debu dan es yang disebut awan Oort, dan gara-gara itu lalu melontarkan komet-komet ke Bumi.
Sekarang, para ilmuwan mengatakan: karena skenario kiamat terjadi secara begitu reguler, Nemesis tidaklah mungkin jadi penyebab utama karena orbitnya akan mengalami perubahan dalam kurun waktu sebegitu lama.
Tapi, ini bukan berarti bahwa Nemesis--yang terletak sekitar satu tahun cahaya dari matahari--tidak akan lagi menyemburkan komet-komet awan Oort-nya ke seantero galaksi kita. Sekarang ini, komet-komet itu sedang menghajar planet-planet lain di luar Bumi.
Jadi, karena armagedon terakhir terjadi 11 juta tahun lalu, maka berdasarkan teori ini, Bumi baru akan kiamat pada tahun 16.002.010--bukan dua tahun mendatang, seperti yang difilmkan Roland Emmerich di "2012."
Artinya, silakan Anda menghirup nafas lega-lega--sepanjang pemanasan global tak segera menciptakan kiamat yang lai.

Bintang Ini 20 kali Lebih Besar dari Matahari

Menurut pantauan teleskop NASA, bintang IRAS berjarak 10.000 tahun cahaya.

VIVAnews - Suatu teleskop luar angkasa berhasil memotret sekumpulan bintang yang berada di galaksi lain. Salah satunya adalah sebuah bintang muda yang diyakini berukuran 20 kali lebih besar dari matahari.

Demikian ungkap ilmuwan yang bekerja sama dengan peneliti dari Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA). Peneliti NASA, Stefan Kraus dan astronom dari Universitas Michigan, Ann Arbor, mengungkapkan bahwa penemuan itu dalam rangka meneliti bagaimana bintang-bintang besar lahir di jagat lain.  

Seperti dikutip di laman resmi NASA, Rabu 14 Juli 2010, Kraus mengungkapkan bahwa Teleskop Luar Angkasa milik NASA, Spitzer, berhasil merekam gambar suatu bintang yang dinamakan IRAS 13481-6124. Gambar dari Teleskop Spitzer itu juga didukung oleh pantauan dari stasiun teleskop di Chile.

Bintang itu berlokasi di konstelasi Centaurus, yang berjarak 10.000 tahun cahaya. Massa IRAS 20 kali lebih besar dari matahari. "Ini merupakan kali pertama benda seperti itu bisa terpantau," kata Kraus.

Melalui pencitraan Spitzer, para peneliti juga menyaksikan bahwa bintang itu dikelilingi oleh kumpulan gas dan debu sehingga menyerupai cakram. Fenomena seperti juga terjadi pada bintang-bintang yang lain. "Cakram itu sangat mirip dengan apa yang telah kami lihat pada bintang-bintang muda, yang bentuknya lebih kecil, namun tetap saja besar," kata Kraus.

Menurut dia, gambar dari Spitzer kali ini menghasilkan citra yang lebih jelas dari yang pernah diperlihatkan sehingga membantu para ilmuwan untuk memahami lebih baik akan lahirnya bintang di jagat lain.

Ditemukan 100 Planet Mirip Bumi

Ini menguatkan dugaan kemungkinan bahwa manusia Bumi tidak sendirian di jagat raya.

VIVAnews - Teleskop Kepler menemukan lebih dari seratus planet yang besarnya seukuran Bumi. Penemuan tersebut terjadi beberapa pekan lalu setelah Kepler memindai langit untuk menemukan keberadaan planet yang mengorbit bintang.

Penemuan ini menguatkan dugaan mengenai kemungkinan bahwa manusia Bumi tidak sendirian di jagat raya ini.

Ilmuwan menduga ada sekitar seratus  planet di Galaksi Bima Sakti dengan kondisi yang sesuai, yang memungkinkan terjadi kehidupan. Mereka berharap bisa mengidentifikasi sekitar 60 planet mirip Bumi ini dalam kurun dua tahun mendatang.

Pakar astronomi, Dimitar Sasselov, seperti dikutip dari laman Daily Mail, mengatakan, bahwa teleskop mengungkap 140 planet berbeda yang memiliki ukuran mirip Bumi. "Penemuan luar biasa ini memenuhi impian Copernicus," kata Sasselov.

Kepler, yang diluncurkan Januari tahun lalu, menemukan planet-planet dengan mendeteksi tiap kali sebuah planet melintasi satu sisi sebuah bintang. Planet-planet tersebut lewat dengan sangat cepat dan hanya bisa tertangkap oleh teleskop.

Sasselov memaparkan penemuan Kepler dalam konferensi TEDGlobal di Oxford pekan lalu. "Kehidupan adalah sistem kimia -- kehidupan membutuhkan sebuah planet, air, dan bebatuan, dan kimia kompleks untuk mengawali kehidupan dan bertahan," kata Sasselov.

"Masih banyak yang perlu dilakukan dengan data-data statistik ini, tetapi jelas ada planet mirip Bumi di luar sana. Galaksi Bima Sakit kita kaya akan jenis planet seperti itu," lanjutnya.

Pada tahap berikutnya, tim ilmuwan akan mempelajari semua calon planet dan mencoba meneliti planet mana yang memiliki lingkungan untuk makhluk hidup. Sasselov mengatakan, dalam 15 tahun terakhir, hampir 500 planet ditemukan mengelilingi bintang lain di galaksi, tetapi hingga sekarang, hanya beberapa yang dinilai memiliki kemiripan dengan Bumi.

Asteroid Setara 100 Bom Nuklir Ancam Bumi

VIVAnews - Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) sedang mempertimbangkan mengirimkan satelit tak berawak ke asteroid yang berpotensi menubruk Bumi.

Sasarannya adalah asteroid 1999 RQ36 -- yang punya peluang 1:1.000 menabrak Bumi sebelum tahun 2200. Ini tak main-main, meski peluang tak besar, jika asteroid itu menubruk Bumi, kerusakannya setara 100 bom nuklir yang diledakan sekaligus.

Berdasarkan analisa orbit asteroid itu, kemungkinan besar asteroid 1999 RQ36 akan menubruk Bumi pada 24 September 2182 -- para ilmuwan ingin mengumpulkan sample batu asteroid untuk membantu memperkirakan lintasannya secara lebih akurat.

Jika rencana NASA mendapatkan 'lampu hijau', satelit akan diluncurkan pada 2016 untuk memetakan dan mengumpulkan sampel asteroid -- yang lebarnya 1.800 kaki atau sekitar 548,64 meter.

Proyek  pengiriman satelit yang disebut 'OSIRIS-Rex' adalah satu dari dua 'finalis' dalam kompetisi untuk mencari pendanaan.

Pesaingnya adalah misi pendaratan di Planet Venus. Kedua proyek ini akan dibahas dalam lokakarya dua hari di Washington, yang dimulai Selasa 10 Agustus 2010. Proyak mana yang didahulukan akan diumumkan tahun depan.

NASA telah resmi mengklasifikasikan RQ36 sebagai asteroid 'berbahaya' saat ia melintas 280.000 mil dari Bumi. Dengan jaraknya yang makin mendekat dengan Bumi, asteroid ini lebih terjangkau dari yang lain.

Michael Drake, pimpinan proyek OSIRIS-Rex mengatakan, "menjadi asteroid yang paling gampang dijangkau berarti juga paling mungkin menabrak Bumi," demikian dimuat laman Telegraph.

Sementara, Clack Chapman, ilmuwan planet di Southwest Research Institute di Boulder, Colorado mengatakan dampak RQ36 adalah ledakan dahsyat yang menghancurkan.

"Akan sangat dahsyat, seperti 100 bom nuklir kuat meledak secara bersamaan, menciptakan kawah yang lebarnya sekitar 10 kilometer," tambah dia.

Panel pakar yang ditunjuk oleh Presiden, Barack Obama telah menyarankan, program ruang angkasa NASA masa depan harus melampaui Bulan. Ilmuwan lebih menyarankan misi pendaratan ke asteroid -- yang nyata mengancam Bumi.

Sementara, Badan Antariksa Eropa, European Space Agency pada 2008 mengumumkan,  mereka akan memilih sebuah asteroid kecil, kurang dari 0,6 kilometer, di dekat Bumi dan mengirim sebuah pesawat ruang angkasa untuk mengebor untuk debu dan puing-puing yang akan dianalisis.

Rahasia Ukuran Raksasa Jupiter

VIVAnews - Jupiter adalah planet terbesar di tata surya. Ukurannya 120 kali dari Bumi. Namun, pengukuran terbaru melalui pesawat luar angkasa mengungkapkan inti planet itu paling banyak berukuran 10 kali lipat dari planet yang kita tinggali.

Studi terbaru tentang Jupiter menemukan bahwa, planet raksasa itu memiliki inti yang sangat kecil dibandingkan dengan ukurannya yang besar. Ilmuwan meyakini, Jupiter jadi planet terbesar di Galaksi Bima Sakti karena ia menelan planet-planet kecil lainnya, sebelum membesar. 

Seperti dimuat dalam situs sains, New Scientist, inti Jupiter diduga mengalami evaporasi dalam tabrakan besar dengan sebuah planet yang ukurannya 10 kali lipat dari ukuran Bumi. Studi ini memberikan wawasan baru ke sebuah proses yang sengit di awal pembentukan tata surya kita.

Peneliti dari Universitas Peking, Cina telah meniru apa yang mungkin terjadi dalam peristiwa tumbukan itu. Simulasi yang dilakukan menunjukkan, planet berbatu yang mendekat ke Jupiter akan diratakan saat membentur atmosfer planet raksasa itu.
Setengah jam kemudian, planet itu akan jatuh ke dalam inti Jupiter. Unsur-unsur berat dalam inti seperti logam akan menguap dan kemudian bercampur dengan hidrogen dan helium di atmosfer Jupiter. Para ilmuwan yakin, ini mungkin menjelaskan mengapa inti Jupiter sangat kecil tapi atmosfernya sangat padat.

Douglas Lin dari University of California mengatakan, bahwa meskipun planet yang lebih kecil tidak menabraknya, Jupiter akan terus tumbuh menjadi sebuah planet raksasa dengan sendirinya.

Tim peneliti mengatakan, elemen dalam planet Saturnus juga mungkin disebabkan oleh hal serupa, tubrukan dengan planet yang lebih kecil.

Planet-planet di tata surya diciptakan oleh tabrakan antara planet-planet kerdil yang mengorbit Matahari, yang kala itu juga baru lahir. Dalam proses tabrakan itu, planet-planet kecil mencair dan membentuk planet-planet yang lebih besar.
Bumi dan Bulan merupakan hasil dari tabrakan antara dua planet raksasa seukuran Mars dan Venus.

Proses tabrakan terjadi dalam waktu kurang dari 24 jam, dan suhu bumi saat itu sangat tinggi, sekitar 7.000 derajat Celcius, di mana batuan dan logam bisa mencair. (Daily Mail)

• VIVAnews