Jumlah Pengunjung

Note ^^

Halloo..^^ selamat datang di blog saya! Welcome to my blog! Silakan dilihat-lihat, dibaca-baca tapi jangan di copas! Di blog ini juga saya post fanfic-fanfic. Jangan lupa tinggalkan komentar setelah membaca artikel di blog saya! Kunjungi juga WP saya di safiraalhana.wordpress.com

Senin, 23 Mei 2011

FF - Me and SHINee Part 11

Me and SHINee #11

Aku berdiri mematung di balik pohon. Apa maksud ucapan Yuri barusan? Yeojachingu Taemin? Aku benar-benar tidak percaya dengan semua ini. Padahal aku mulai merasa bahwa aku menyukai Han Yuri. Apa aku sudah terlambat? Kurasa jawabannya iya...

Jumat, 20 Mei 2011

FF - Me and SHINee Part 10

Me and SHINee #10

Mataku sudah tidak kuat lagi. Akhirnya aku tertidur saat Key mengecup dahiku. Entahlah, tapi perasaanku sedikit tenang saat itu. Senyuman masih tersungging dibibirku walau mataku sudah menutup dan aku mulai berpetualangan di dunia tidurku....
-----
2 minggu kemudian...

Hari ini, tepat 2 minggu aku dirawat di rumah sakit ini. Aku senang sekali, karena semalam dokter memberi kabar bahwa keadaanku sudah membaik dan hari ini aku sudah bisa pulang. Ah, senangnya bisa kembali pulang. Aku sudah rindu dengan boneka teddy bearku. Aku juga ingin segera masuk kuliah, rindu dengan semua tugas-tugas kuliah yang bisa membuat kepalaku pecah dan yang paling penting aku merindukan Park Eun Hae. Terakhir aku bertemu dengannya tiga hari yang lalu saat ia menjengukku di rumah sakit.
Aku segera mengemasi barang-barangku. Sebentar lagi Minho dan Soohyun akan datang untuk membantuku pulang ke apartementku.

Ceklek.

Suara pintu kamar rawatku terbuka. Ah, itu pasti mereka. Aku bangun dari ranjangku dan berjalan menghampiri Minho dan Soohyun. Soohyun memelukku erat. Aku menepuk-nepuk punggungnya pelan.
"Gwenchana onnie?" tanya Soohyun saat ia melepaskan pelukannya.
"Ne, gwenchana Soohyun-ah," jawabku sambil tersenyum.
"Apa kau sudah selesai berbenah, Yuri?" tanya Minho.
"Sudah," jawabku singkat masih sambil tersenyum.
"Kajja," kata Minho sambil membawa koperku.
Minho keluar dari kamar rawatku sambil membawa koperku. Aku dan Soohyun berjalan di belakang Minho. Ah, aku merasa telah merepotkan mereka berdua. Sungguh lemahnya dirimu Han Yuri, umpatku dalam hati.
-----
Ya, hari ini aku telah kembali menjadi Han Yuri. Mahasiswi jurusan Sastra Korea di Universitas Seoul yang mempunyai teman dekat bernama Park Eun Hae. Hahaha, senangnya bisa kembali seperti dulu.
Aku dan Eun Hae berjalan menuju perpustakaan untuk mencari referensi tugas-tugas kami. Sepanjang perjalanan Eun Hae banyak cerita padaku tentang kejadian-kejadian seru yang dialaminya saat aku absen. Ah, aku merindukan saat-saat seperti ini.
Kami berdua duduk di bangku dekat rak buku "Sastra". Aku mengeluarkan buku catatanku, sebatang pena dan laptop. Kunyalakan laptopku. Aku pergi mengambil beberapa buku di rak sastra sambil menunggu laptopku. Setelah itu aku kembali duduk dan mulai berkutat dengan buku dan laptopku. Kulirik Eun Hae yang asyik membaca novel yang ia bawa dari rumah. Aku memang sengaja memintanya menemaniku untuk ke perpustakaan. Setelah satu jam aku berkutat dengan buku dan laptopku, kumatikan laptopku dan mengembalikan buku yang kupinjam ke raknya. Saat aku kembali, kulihat Eun Hae tertidur di meja dengan wajahnya yang tertutupi novel. Aku tersenyum lalu membangunkannya.
"Ya! Eun Hae-ah, bangunlah. Aku sudah selesai. Kajja kita pulang," aku mengguncang-guncangkan bahu Eun Hae pelan sambil bergumam di dekat telinganya. Eun Hae mengangkat kepalanya dan tersenyum padaku.
"Yuri-ah, kau sudah selesai?" tanya Eun Hae, aku hanya mengangguk sambil memasukkan laptop kedalam tas ranselku.
"Kajja kita pulang," aku menggandeng tangan Eun Hae dan kami berdua keluar dari perpustakaan.
Sampai di pintu gerbang kampus, ternyata Eun Hae sudah dijemput oleh appa-nya. Hari ini Eun Hae tidak membawa mobil karena mobilnya sedang diperbaiki di bengkel. Eun Hae mengajakku untuk pulang bersamanya namun aku menolak. Aku sudah tidak mau merepotkannya lagi. Aku melambaikan tanganku ke arah Eun Hae yang berjalan mendekati mobil appanya. Saat mobil yang Eun Hae tumpangi sudah pergi, aku berjalan pelan menuju halte bus yang tak jauh dari kampus.
Aku duduk di bangku halte. Kulirik jam tanganku, pukul 4.35 p.m. Kulihat seorang namja duduk di sampingku. Ia memakai mantel tebal, berkacamata hitam, mengenakan earphone di telinganya dan memakai topi fedora di kepalanya. Kemudian ia menoleh kearahku dan tersenyum. Aku balas tersenyum lalu menunduk.
"Ya! Kau benar-benar tak mengenaliku?" tanya namja itu. Aku menoleh kearahnya dan menyipitkan mataku.
"Aku tidak mengenalmu. Kau siapa?" tanyaku.
Namja itu tertawa kecil lalu melepas earphone di telinganya. Setelah itu dia melepas topinya. Kemudian ia melepas kacamatanya. Aku menutup mulutku tak percaya. Aku tersenyum kerahnya.
"Taemin-ssi! Omo! Mianhae, aku tadi memang tidak mengenalimu. Kau berbeda sekali." ucapku tak percaya.
"Akhirnya kau mengenaliku juga, noona. Hahaha....aku sedang menyamar, noona. Aku takut dikerubungi fans." katanya polos sambil memakai kacamatanya kembali. Aku tertawa melihat tingkahnya.
"Yuri noona. Ayo kita jalan-jalan." pinta Taemin.
"Ne, kajja! Kau ingin jalan-jalan kemana, Taeminie?" kataku sambil berdiri dan merapikan bajuku.
"Ayo kita beli es krim!" kata Taemin semangat sambil menggandeng tanganku. Aku terkekeh pelan melihat tingkahnya.
"Ne."
-----
Di kedai es krim....

"Ahjumma! Aku pesan es krim stroberi." kata Taemin pada ahjumma penjual es krim.
"Ne, Taeminie." kata ahjumma itu sambil tersenyum.
"Noona, kau mau pesan es krim apa?" tanya Taemin.
"Hmmm...aku pesan es krim vanila saja." kataku.
"Ahjumma! Es krim vanila satu, ya!" kata Taemin pada ahjumma.
"Ne, Taemine."
"Noona, ayo kita duduk di sana." Taemin menunjuk kearah bangku taman yang tak jauh dari kedai es krim. Aku mengangguk. Taemin menggandeng tanganku lalu kami berdua duduk di bangku itu. Aku melihat tanganku yang masih digenggam oleh Taemin. Aku tersenyum lalu memandang lurus kedepan. Kubiarkan saja Taemin menggenggam tanganku. Ia kuanggap seperti adikku sendiri.
"Ah, noona apa kau mau mendengarkan lagu?" tanya Taemin sambil menyodorkan earphonenya. Aku mengangguk, lalu Taemin memakaikannya ke telingaku. Aku tersenyum ke arahnya.
"Ehm. Kalian berdua serasi sekali." kata ahjumma penjual es krim itu sambil memberikan es krim pesanan kami. Aku hanya menunduk dan tersenyum.
"Ya! Taeminie! Kenapa kau tidak memberitahuku kalau kau sudah punya yeojachingu?" tanya ahjumma itu sambil berkacak pinggang. Aku menoleh ke arah Taemin.
"Mianhae, ahjumma. Aku lupa memberitahumu." kata Taemin membuatku kaget. Taemin menatapku seolah ia berkata maafkan-aku-noona-aku-tidak-bermaksud-seperti-itu. Aku menunduk pasrah.
"Ah ya, kalau begitu aku akan memperkenalkan yeojachinguku padamu ahjumma." kata Taemin sambil menarikku berdiri.
"Ahjumma ini yeojachinguku, namanya Han Yuri. Kami baru berpacaran selama 1 minggu." kata Taemin. Taemin menatapku dengan tatapan kumohon-noona-buatlah-ahjumma-ini-percaya-padaku. Aku tersenyum pada ahjumma itu.
"Annyeonghaseo~ Han Yuri imnida, yeojachingu Taeminie." kataku sambil membungkuk. Kulihat ahjumma tersenyum padaku.
"Ah, ne. Baik-baiklah kalian. Aku pergi dulu. Taeminie, jaga yeojachingumu ara?" kata ahjumma lalu ia pergi dari hadapan kami.
Kulihat Taemin menghela napas lalu duduk di bangku. Aku kembali duduk sambil memakan es krim. Suasana diantara kami sedikit canggung. Aku dan Taemin sama-sama sibuk dengan pikiran masing-masing.
-----
Onew P.O.V

Aku sedang berjalan-jalan di taman. Kulihat dua orang yang sangat kukenal berdiri dengan ahjumma yang tak kukenal. Aku menghampiri mereka. Tapi kuurungkan niatku untuk menghampiri mereka. Samar-samar kudengar percakapan mereka.
"Annyeonghaseo~ Han Yuri imnida, yeojachingu Taeminie."
DEG!
Aku berdiri mematung di balik pohon. Apa maksud ucapan Yuri barusan? Yeojachingu Taemin? Aku benar-benar tidak percaya dengan semua ini. Padahal aku mulai merasa bahwa aku menyukai Han Yuri. Apa aku sudah terlambat? Kurasa jawabannya iya...
--------------------------------------------------------------------------
 ~TBC~
© 2011 Hanna Shawol