Our Family Part 3
Author : Safira Alhana a.k.a Park
Chan Ra / Sung Ji Mi @hanna_ryeong9
Cast :
-
Kim Heechul suju
-
Han/Kim Seol Bi (Ocs)
-
Kim Jong Woon a.k.a Yesung suju
-
Kim Ryeowook suju
-
Lee Sungmin suju
-
Lee Hyukjae a.k.a Eunhyuk suju
-
Lee Donghae suju
-
Park Jungsoo a.k.a Leeteuk suju
-
Park Chan Ra (Author)
-
Kim Kibum SHINee
-
Lee Taemin SHINee
-
Cho Kyuhyun suju
-
Choi Sooyoung SNSD
-
Choi Siwon suju
-
And other...
Genre : Family, Friendship,
Romance, Comedy
Rating : PG-13
Length : Chapter
Disclaimer : Plot dan fanficnya
asli punya saya. Jebal, jangan dicopas seenaknya ><
Previous
Our Family Side Story :
---------------------------------------------------------------
Donghae berdiri mematung di depan
pintu kamar Eunhyuk. Dibukanya pelan pintu kamar kayu bertuliskan Hyuk's Room
itu. Ia mendapati Eunhyuk, saudara kembarnya tengah tidur pulas di ranjangnya.
Senyum merekah di bibir Donghae. Ia meletakkan sepucuk surat di meja komputer
Eunhyuk.
"Hyung, jaga dirimu
baik-baik." kata Donghae lirih.
Donghae keluar dari kamar Eunhyuk
dan kembali masuk ke kamarnya untuk mengambil koper. Saat ia keluar dari
kamarnya sambil menyeret koper, tiba-tiba pintu kamar Eunhyuk terbuka dan keluarlah
si empunya kamar. Donghae kaget. Eunhyuk mengucek-ucek matanya dan menguap.
Lalu ia menatap Donghae heran. Matanya menyipit ketika pandangannya beralih ke
2 koper yang ada di tangan kanan dan kiri Donghae.
"Apa yang kau lakukan? Ada
apa dengan koper-koper ini?" tanya Eunhyuk masih setengah sadar.
Donghae bingung harus menjawab
apa, "Ah, tidak apa. Roda koper ini sudah rusak jadi aku mau
memindahkannya ke gudang."
"Oh. Jangan buat keributan
di depan kamarku, Donghae-ah! Aku mau tidur. Aku kira tadi ada apa..."
kata Eunhyuk sambil masuk ke kamarnya dan menutup pintu kamarnya.
Donghae menghembuskan nafas lega.
Dengan hati-hati ia menyeret kopernya menuju lantai bawah. Di bawah sudah ada
Sungmin yang menunggu.
"Kajja kita berangkat
sekarang." Sungmin membantu membawa satu koper Donghae ke mobil.
Di kamar Eunhyuk tidak sengaja
menabrak meja komputer dan menjatuhkan surat dari Donghae. Ia memungut surat
beramplop biru muda itu.
Eunhyuk-ah! Mungkin saat kamu membaca surat ini aku
sudah tidak ada di rumah. Aku akan pergi jauh ke Amerika untuk
menyelamatkan keluarga kita. Aku tidak
tau berapa lama aku disana. Jaga dirimu baik-baik! Mulai sekarang tidak ada
lagi orang yang selalu membangunkan tidurmu demi sepotong kue. Aku akan belajar
makan sendiri di sana tanpa ditemani orang lain. Jangan menyusahkan appa lagi
ya! Kau juga harus rutin mengunjungi eomma. Aku akan menghubungimu lewat email
atau telepon.
~Fishy Donghae~
Setelah membaca surat itu Eunhyuk
langsung berlari keluar kamarnya. Dibukanya pintu kamar Donghae, kamar itu
terasa sepi. Eunhyuk ingat tadi ia melihat Donghae keluar kamar sambil membawa
2 koper besar.
'Mungkinkah ia sudah pergi?'
tanya Eunhyuk dalam hati.
"Donghae-ah! Donghae-ah!
Appa!" teriak Eunhyuk di ruang tengah. Ia membuka pintu kamar appanya.
Ternyata appanya tidak ada di rumah.
Eunhyuk terduduk di lantai. Ia
sudah putus asa. Diraihnya gagang telepon di meja kecil di samping sofa. Ia
memencet nomor telepon Donghae. Berkali-kali ia mencoba menghubungi Donghae,
tapi hasilnya nihil. Ponsel Donghae tidak aktif. Begitu juga dengan ponsel
Sungmin.
"Otokhae??" Eunhyuk
mengacak-acak rambutnya frustasi.
Akhirnya Eunhyuk menyerah. Ia
kembali naik ke kamarnya di lantai 2.
-----
Sungmin merogoh saku celananya.
Dikeluarkannya ponsel hitam miliknya. Ada 5 panggilan tak terjawab, semuanya
dari Eunhyuk. Sungmin mulai mengetik pesan.
Taemin-ah, tolong malam ini kau
temani Eunhyuk di rumah. Paman masih ada keperluan di Incheon, tolong jangan
bilang Eunhyuk kalau paman ada di Incheon.
"Sudah sana,
berangkat!" seru Heechul pada Yesung dan Donghae.
"Kau terdengar seperti
mengusir mereka, dan tentu saja mengusirku." komentar Seol Bi.
"Ahni, bukan itu maksudku
yeobo~" kata Heechul.
"Sudahlah, kami berangkat
dulu. Jaga Ryeowook dan Key baik-baik. Jangan kasar pada mereka." Seol Bi
memeluk Heechul singkat, begitu juga dengan Yesung.
"Appa, bilang saja pada Hyuk
kalau aku sudah kembali mengajar di Busan." kata Donghae seraya memeluk
Sungmin.
Sungmin melepaskan pelukan
Donghae.
"Baiklah, jaga dirimu
baik-baik."
Sungmin menoleh ke arah Seol Bi,
Yesung dan Donghae yang sudah mulai menaiki pesawat pribadi milik keluarga Kim.
Ia melambaikan tangannya dan tersenyum.
"Hati-hati. Jangan lupa
kalau sudah sampai telepon appa ya!" teriak Sungmin. Donghae mengacungkan
jempolnya.
Setelah pesawat itu lepas landas,
Heechul berjalan pergi meninggalkan Sungmin yang masih melambaikan tangannya.
"Sudahlah, mereka tak akan
bisa melihat lambaianmu. Cepatlah pulang dan tidur." kata Heechul.
"Kau mau pulang
sekarang?" tanya Sungmin.
"Tentu saja, bodoh. Masa aku
mau nginap disini." jawab Heechul ketus.
Sungmin mengikuti Heechul menuju
mobil mereka.
"Malam ini aku mau ke rumah
ibu mertua. Aku akan menginap disana. Kau pulang ke Seoul sendiri saja
ya." kata Sungmin.
"Baiklah, terserah
kau." Heechul menyalakan mesin mobilnya.
Sungmin masuk ke mobilnya dan
menutup pintu mobil.
"Hati-hati, sobat.
Dadah..." Heechul melambaikan tangannya saat mobilnya mulai pergi
meninggalkan area parkir.
Drrrrtt...drrrttt...
Baik, paman!
Sungmin tersenyum membaca pesan
balasan dari Taemin.
-----
Jung Soo membuka pintu kamar Chan
Ra. Malam ini ia tidak bisa tidur karena mendengar Chan Ra yang
berteriak-teriak. Ia menghampiri Chan Ra yang terbaring di ranjangnya. Sprei
bermotif bunga matahari itu tampak berantakan. Jung Soo duduk di pinggiran bed.
Dielusnya pelan rambut Chan Ra. Peluh membasahi dahi dan pipi gadis manis itu.
Jung Soo mengambil sapu tangan yang ada di meja kecil di samping ranjang. Ia
mengelap keringat Chan Ra dengan sapu tangan itu.
"Appa! Appa! Appa!"
Chan Ra kembali mengigau. Jung Soo mengelus pelan kepala Chan Ra.
"Ssstt..appa disini, chagi.
Sssttt.." Jung Soo mencoba menenangkan Chan Ra.
"Appa..." air mata
perlahan keluar dari mata Chan Ra. Jung Soo mendekap Chan Ra dan mengelus
kepalanya lembut.
"Ssstt..uljima. Appa disini,
chagi."
Chan Ra kembali tertidur dalam
dekapan hangat Jung Soo.
-----
Keesokan paginya...
Rumah keluarga Kim kembali
dihebohkan oleh teriakan melengkingnya si bungsu Ryeowook. Pagi ini Ryeowook
kembali membuat 'keributan' yang memang rutin terjadi di rumah keluarga Kim.
Bedanya kali ini keributan itu seakan-akan lebih dahsyat dari hari sebelumnya.
Jelas saja, si pawang 'keributan' Jongwoon tidak ada di rumah dan hal itu
menjadi penyebab ocehan yang keluar dari mulut Ryeowook tak bisa dihentikan.
Heechul geleng-geleng saat melihat Ryeowook menuruni tangga sambil menggerutu
karena ia habis tersandung saat keluar kamar.
"Hyung, aku capek tiap hari
harus mendengar ocehanmu." celetuk Key.
"Sudahlah, ayo kita
sarapan." ajak Heechul.
"Appa, eomma odiesseo?"
tanya Ryeowook.
"Eomma pergi ke
Amerika." jawab Heechul singkat. Ia sibuk mengolesi roti tawar dengan
selai coklat kesukaan Ryeowook.
"Oh, pasti urusan
bisnis." celetuk Key.
"Jongwoon hyung
kemana?" tanya Ryeowook.
"Tiba-tiba ia dapat
panggilan dari temannya untuk segera ke Jepang karena salah seorang temannya
meninggal akibat kecelakaan lalu lintas." jawab Heechul.
Ryeowook menarik kursi yang biasa
ia tempati dan duduk. Heechul menyodorkan sepiring sandwich tuna ke hadapan Key
dan sepiring roti tawar selai coklat ke hadapan Ryeowook. Ia juga menyiapkan
segelas susu coklat untuk Ryeowook dan segelas susu stroberi untuk Key. Mereka
bertiga sarapan dengan lahap.
"Appa, nanti aku pulang agak
terlambat." kata Ryeowook.
"Wae?"
"Eunhyuk hyung dan Siwon
hyung mengajakku jalan-jalan." jawab Ryeowook.
"Umur kalian itu sama,
kenapa kau repot-repot memanggil mereka dengan sebutan hyung?"
"Diantara si kembar dan
Siwon hyung, aku yang paling muda, appa. Jongwoon hyung yang mengajariku untuk
bersikap sopan terhadap orang yang lebih tua." jawab Ryeowook yang
terdengar sedikit menyindir Heechul.
"Terserah kau saja."
"Hyung, aku boleh ikut
nggak?" tanya Key antusias.
"Anak kecil nggak boleh
ikut!" semprot Ryeowook.
"Umur kita hanya selisih 3
bulan, hyung!" bantah Key yang tak terima dengan ejekan Ryeowook.
"Aku ke kampus dulu
yaa..dadah!! Dedek kecil nggak boleh ikut!!" Ryeowook bangkit dari
duduknya dan langsung berjalan meninggalkan ruang makan.
"HYUNG!!"
-----
Di kamar Donghae yang
bersebelahan dengan kamar Eunhyuk, terdengar suara gedebug yang keras. Eunhyuk
yang merasa terganggu dengan kegaduhan itu, langsung bangun dan menuju kamar
saudara kembarnya itu.
"Eh? Taeminie? Apa yang kau
lakukan disini?" tanya Eunhyuk.
Taemin baru saja jatuh dari
ranjang Donghae, dimana suara gedebug tadi berasal. Ia menggaruk-garuk belakang
kepalanya yang tidak terasa gatal.
"Ehm..itu..itu..tadi malam
aku tidur disini. Aku bosan di rumah jadi aku kesini." kata Taemin
gelagapan.
"Mana Donghae?" tanya
Eunhyuk langsung.
"Tadi malam Donghae hyung
sudah kembali ke Busan naik kereta." jawab Taemin.
"Oohh..appa di rumah
nggak?"
"Paman sehabis mengantar
Donghae hyung ke stasiun langsung pergi ke Incheon, ke rumah nenek Lee."
jelas Taemin.
"Appa ada di rumah
halmonie?" tanya Eunhyuk tak percaya. Taemin mengangguk.
"Taemin-ah! Kajja kita ke
Incheon sekarang! Sudah lama aku tidak bertemu halmonie." ajak Eunhyuk.
"Bukannya nanti hyung ada
acara bareng Siwon hyung dan Ryeowook hyung?"
Eunhyuk menepuk jidatnya,
"Oh iya benar! Darimana kau tau?"
"Donghae hyung yang
memberitahuku." jawab Taemin seraya berkaca membenahi tatanan rambut
pirangnya.
"Eh sudah jam 6! Buruan
mandi sono! Kamu kan harus sekolah." ucap Eunhyuk yang dibalas gumaman oleh
Taemin.
Dengan malas Taemin berjalan
menuju kamar mandi yang ada di kamar Donghae. Eunhyuk keluar kamar Donghae dan
masuk ke kamarnya sendiri. Dengan lesu ia kembali membaringkan tubuhnya di
ranjang-paling-empuk-sepanjang-masa miliknya.
-----
Drrrttt...ddrrrttt...
Ponsel pink Chan Ra yang
diletakkan di atas meja belajarnya berdering.
From : Ryeowook Oppa
Channie! Oppa tunggu kau di depan
rumahmu, hari ini dengan senang hati oppa akan mengantarmu ke sekolah ^^
"Tumben oppa mau nganter?
Wah pasti ada maunya nih.." gumam Chan Ra. Ia mengambil tas ranselnya di
kursi dan langsung keluar kamar.
"Selamat pagi, putriku yang
cantik." sapa Jung Soo saat melihat Chan Ra memasuki ruang makan.
"Appa, Wookie oppa hari ini
mau mengantarku ke sekolah." kata Chan Ra.
"Jinja? Tumben sekali.
Biasanya dia ogah-ogahan kalau diminta nganterin kamu ke sekolah."
komentar Jung Soo.
Chan Ra meraih kotak bekalnya dan
memasukkannya ke dalam tasnya. Ia meneguk habis susu vanila kesukaannya.
"Appa, aku berangkat dulu
ya." Chan Ra berjalan pergi meninggalkan ruang makan sambil melambai ke
arah Jung Soo.
"Hati-hati di jalan!"
seru Jung Soo sambil membalas lambaian Chan Ra.
"Ne, appa!"
Chan Ra membuka pintu depan
rumahnya. Di depan pintu gerbang bercat hijau terparkir mobil sport biru milik
Ryeowook. Chan Ra berjalan menghampiri mobil itu dan membuka pintu penumpang di
samping kemudi.
"Annyeong~ oppa!" seru
Chan Ra saat membuka pintu.
"Annyeong~ Channie!"
Ryeowook tersenyum lebar saat Chan Ra masuk ke mobilnya.
"Tumben oppa mau mengantarku?
Pasti ada maunya...ya kan??" tebak Chan Ra.
"Hehehe...nggak tuh.
Tiba-tiba aja pengen nganterin kamu." bantah Ryeowook.
"Yang bener?" selidik
Chan Ra.
"Ehm..nggak juga sih."
kata Ryeowook ragu. Chan Ra terdiam, menunggu kelanjutan kalimat Ryeowook.
"Nanti malam kamu ada acara
nggak? Aku mau ngajak kamu jalan-jalan.." akhirnya Ryeowook mengaku.
"Nggak ada. Wah,
jalan-jalan? Boleh juga tuh, jalan-jalan kemana?" tanya Chan Ra antusias.
"Rahasia." kata
Ryeowook sembari tersenyum penuh arti.
Chan Ra merengut sebal. Mobil
Ryeowook langsung melaju meninggalkan kawasan perumahan elite tersebut.
-----
Seorang gadis cantik berjalan
keluar dari gedung agensinya. Dengan tergesa-gesa ia masuk ke mobilnya dan
menjalankannya keluar dari area parkir.
Ponsel gadis itu berbunyi...
"Yoboseo.." sapa gadis
itu pada orang yang meneleponnya.
"YA!! Choi Sooyoung!"
Sooyoung menghela napas. Ia
memutar bola matanya dengan malas, lalu kembali memusatkan perhatian pada
jalanan di depannya.
"Pelankan suaramu. Bisakah kau
tidak membentak adikmu sendiri, oppa?" keluh Sooyoung.
"YA! Aku punya berita
penting untukmu. Cepatlah kemari! Aku tau sekarang kau sedang tidak ada
jadwal."
"Oppa odiesso?" tanya
Sooyoung seraya melirik arlojinya.
"Di cafe, seperti
biasa..." jawab Siwon.
"Baiklah, aku akan
kesana."
Bip. Sooyoung memutuskan
sambungan telepon terlebih dahulu. Ia kembali fokus ke jalanan Seoul yang mulai
ramai karena sekarang sudah waktunya jam makan siang.
-----
"Tuan, saya mendapat kabar
bahwa Lee Sungmin ssi mengirim putranya ke Amerika untuk menyelesaikan kasus
tuduhan korupsi." lapor anak buah pada atasannya.
"Mwo??"
"Lee Sungmin ssi mengirim
putranya yang bernama Lee Donghae untuk menyelesaikan kasus tuduhan korupsi.
Lee Donghae ssi tidak sendirian, ia ditemani salah seorang putra presdir Kim
Corporation." jelas sang anak buah.
"Carikan data mengenai putra
presdir Kim secepatnya!"
"Baik, tuan muda Cho."
Lima menit kemudian anak buah
Kyuhyun kembali masuk ke ruangan sang majikan. Ia menyerahkan dua lembar
print-out data diri putra keluarga Kim.
"Kim Jong Woon...umur 23
tahun...pernah kuliah di Amerika...sekarang bekerja di perusahaan
keluarganya...punya kemampuan analisis setingkat agen CIA..." Kyuhyun
berhenti membaca data diri Kim Jongwoon.
"Gawat...anak ini bisa menghancurkan
seluruh rencana yang telah kubuat. Aku harus melakukan sesuatu..." gumam
Cho Kyuhyun.
-----
Heechul duduk di sofa ruang
kerjanya sambil membaca koran. Lima menit yang lalu ia baru saja mendapat
informasi bahwa Seol Bi, Donghae, dan Jongwoon sudah tiba di Amerika. Sebentar
lagi pasti ia menelepon, pikir Heechul.
Benar saja apa yang dipikirkan
Heechul, kini ponselnya yang ada di atas meja berdering. Heechul mengambil
ponselnya dan melihat layarnya.
"Yeobo.." sapa Heechul.
"Aku sudah sampai di Amerika.
Jongwoon dan Donghae, mereka baik-baik saja. Bagaimana kabar Ryeowookie?"
tanya Seol Bi.
Heechul mendecakkan lidahnya,
"Lebih baik kau tanya sendiri padanya."
"Ah, benar juga. Apa kalian
benar-benar sarapan tadi pagi?"
"Tentu saja."
"Ingat! Selama aku pergi
tidak ada ramen yang masuk ke perut kalian!" seru Seol Bi.
Heechul menggeleng-gelengkan
kepalanya, "Ckckck, arasseo. Jaga dirimu baik-baik. Titip salam buat
Donghae dan Jongwoon."
"Oke. Makanlah yang teratur
dan jangan lupa minum obat."
"Arasseo." Bip. Heechul
yang lebih dulu memutuskan sambungan telepon.
Heechul teringat bahwa temannya
Sungmin tadi malam menginap di rumah mertuanya di Incheon. Ia segera mencari
nama Sungmin di kontaknya dan langsung menghubunginya.
"Yoboseo, Sungmin-ah!"
sapa Heechul.
"Oh, Heechul-ah. Wae
geurae?"
"Ahni. Apa kau masih di
Incheon?" tanya Heechul, tangan kanannya yang tidak memegang ponsel sibuk
membolak-balik koran di atas meja.
"Iya, aku masih di
Incheon."
"Kapan kau pulang ke
Seoul?"
"Hmm..mungkin sore ini. Aku
harus mengunjungi istriku."
"Bagaimana dengan
Eunhyuk?"
"Aku sudah menyuruh Taemin
untuk menemaninya."
"Apakah Taemin tau kepergian
Donghae?" tanya Heechul was-was.
"Dia sudah tau, tapi aku
menyuruhnya untuk menutup mulut dihadapan siapapun termasuk Eunhyuk."
jawab Sungmin tenang.
"Baiklah, jaga dirimu
baik-baik, teman!" Heechul memutuskan sambungan telepon dan menaruh
ponselnya di atas meja.
-----
Sooyoung keluar dari mobilnya dan
langsung berjalan memasuki sebuah cafe di pinggiran kota Seoul. Cafe itu adalah
cafe favorit Sooyoung dan Siwon. Dari luar cafe Sooyoung bisa melihat Siwon
yang duduk menghadap keluar jendela. Siwon melambaikan tangannya.
"Oppa.." sapa Sooyoung.
"Aku ingin memberitahumu
sesuatu." kata Siwon serius.
"Tentang apa?" tanya
Sooyoung antusias.
"Donghae."
Tubuh Sooyoung menegang. Dengan
kaku ia meletakkan kedua tangannya di atas meja.
"Ada apa dengan
Donghae?" tanya Sooyoung sedikit khawatir.
"Ia sudah pergi ke
Amerika."
"Mwo?"
"Tadi malam Donghae
berangkat ke Amerika naik pesawat pribadi keluarga Jongwoon bersama Jongwoon
dan Seol Bi ahjumma." jelas Siwon.
"Untuk apa Donghae pergi ke
Amerika?"
"Entahlah..." Siwon
menyandarkan punggungnya di sandaran kursi. Sooyoung merogoh tasnya dan
mengeluarkan ponselnya. Ditekannya tombol gagang hijau. Ponsel tidak aktif.
Lagi ia mencoba menghubungi Donghae. Tapi hasilnya sama saja, ponsel Donghae
sedang tidak aktif.
"Donghae oppa.."
-----
Ryeowook berlari tergesa-gesa ke
ruang kelasnya. Pagi ini ia sudah terlambat 10 menit gara-gara mengantar Chan
Ra ke sekolah. Di belokan menuju ruang kelasnya muncul seorang namja yang
terlihat 'ndugal' dengan penampilannya yang semrawut.
"Wookie-ah! Colut yok!"
ajak namja itu. Ryeowook berhenti dan menatap namja itu lekat-lekat.
"Shireo! Aku sudah terlambat
10 menit, kali ini biarkan aku masuk kelas!" bentak Ryeowook.
"Aahh...sudahlah ayo ikut
denganku!" namja itu menarik tangan Ryeowook dan menyuruhnya untuk
mengikutinya.
"Jonghyun-ah! Kalau kau
tidak melepaskan tanganku, kuadukan kelakuanmu pada appaku!" Ryeowook
berusaha melepaskan cengkeraman di tangannya.
Namja bernama lengkap Kim
Jonghyun itu melepaskan cengkeramannya di tangan Ryeowook. Ia mundur selangkah
untuk memberi jalan Ryeowook.
"Nah, sampai jumpa!"
Ryeowook berjalan meninggalkan sepupunya itu sambil melambaikan tangannya.
Ryeowook sampai di depan pintu
kelasnya. Ia cekikikan sendiri melihat tingkah Jonghyun yang sok hebat. Ia
memutar kenop pintu dan masuk ke kelasnya. Di kelas pelajaran sudah dimulai
sejak 15 menit yang lalu. Ryeowook tidak bisa menyembunyikan tawanya mengingat
kejadian tadi.
"Kim Ryeowook-ssi!"
bentak sang dosen.
"Nde?" Ryeowook menatap
sang dosen heran. Saat itu ia baru menyadari bahwa semua temannya memandangnya
aneh.
-----
Dengan susah payah Jongwoon dan
Donghae menyeret dua koper besar yang masing-masing ada di tangan mereka.
Sedangkan Seol Bi masih asyik menelepon seseorang.
"Donghae-ah! Dimana kita
akan tinggal?" tanya Jongwoon.
"Appa sudah menyiapkan
apartemen untuk kita. Letaknya tidak terlalu jauh dari bandara ini." jawab
Donghae.
"Jongwoonie, eomma harus
pergi sekarang. Teman eomma sudah menunggu di lokasi butik baru eomma. Bye,
Jongwoonie! Bye, Donghae-ah! Jaga diri kalian baik-baik!" Seol Bi langsung
menyeret kopernya dan pergi meninggalkan Jongwoon dan Donghae.
Jongwoon dan Donghae saling
berpandangan heran dan mengangkat bahu. Tanpa ba-bi-bu lagi mereka berdua
langsung meninggalkan bandara. Yang ada di pikiran mereka adalah : cepat pulang
dan tidur!
-----
Sebuah mobil hitam mewah
terparkir di dekat gerbang Seoul High School. Jam sekolah sudah usai, dan
sekarang para siswa terlihat saling berebut untuk segera keluar dari lingkungan
sekolah. Sebagian ada yang langsung pulang ke rumah mereka, sebagian lagi ada
yang masih bergerombol di depan halte untuk menunggu datangnya bis. Seorang
yeoja cantik keluar dari gerbang dan terlihat celingukan mencari mobil yang
biasa menjemputnya. Mobil hitam itu melaju pelan dan kini berhenti tepat di
depan yeoja itu. Kaca pintu mobil pun dibuka.
"Chan Ra-ah!" seru sang
pengemudi mobil.
"Oh? Bukankah Anda...tuan
Jung Yunho?" tanya Chan Ra ragu.
Yunho tertawa kecil, "Iya
benar. Tolong jangan panggil aku tuan. Aku ini appamu, bukan atasanmu."
Chan Ra terdiam, tidak tau harus
berkata apa.
"Naiklah, appa akan
mengantarmu ke rumah." kata Yunho. Chan Ra terlihat ragu-ragu menerima
tawaran Yunho.
"Aku akan mengantarmu ke
rumah Jung Soo." kata Yunho yang menyadari keraguan Chan Ra.
Yunho keluar dari mobil dan
menuntun Chan Ra ke pintu penumpang di sebelah kemudi. Yunho membuka pintu
mobil dan Chan Ra pun masuk ke mobil.
"Benarkah Anda appa
saya?" tanya Chan Ra saat Yunho sudah duduk di balik kemudi.
Yunho tersenyum lembut. Dielusnya
pelan rambut Chan Ra.
"Iya, nak. Aku appamu. Dan
kamu anakku." kata Yunho.
Mobil Yunho melaju meninggalkan
area sekolah, menuju kediaman keluarga Park.
-----
Kantor LSM Hotel, 4:00 p.m
Mata Sungmin terfokus pada layar
laptop di hadapannya. Layar laptopnya tengah menampilkan laporan anak buahnya
yang berada di Amerika.
"Jadi...aku terancam
kehilangan LSM Hotel karena tuduhan korupsi itu? Bagaimana bisa..." gumam
Sungmin.
"Benarkah Kyuhyun yang
melakukan semua ini? Kenapa dia melakukannya? Apakah karena harta? Mengapa tuan
Cho hanya percaya pada Kyuhyun?" tanya Sungmin bertubi-tubi lebih pada
dirinya sendiri.
Sungmin menutup layar laptopnya
perlahan. Ia mengambil ponselnya yang tergeletak di atas meja kerjanya. Dengan
ragu ia memencet beberapa nomor dan menempelkan ponselnya ke telinganya.
"Yoboseo.." sapa
seseorang di seberang sana.
"Apa kabar, teman
lamaku?"
-----
~TBC~
*tarik napas lega* Alhamdulillah
part 3 akhirnya selesai. Jangan lupa buat kasih komentar kamu ya. Maaf kalau
ada kesalahan ketik. AYO KOMENTAR KOMENTAR KOMENTAR!! BUT PLEASE, JANGAN ADA
YANG NGEBASH!!
Komentar kamu bikin aku semangat
buat ngelanjutin fanfic ini ^^ See u in next chapter..
ngook aku tambah galau abis baca ini
BalasHapushuwaa halmonie aku kangen someone
tapi
PART 4 AKU TUNGGU !
huwaaa eunhyuk kasihan DONGHAE JAHAT
wkwkwk...kangen spo sih?? mesti aku gk dikasi tau.. :'(
BalasHapushehehe..
Thanks for your comment ^^
-Cia Park-
kangen GBP kangen GBP
BalasHapus