Our Family Part 5
Author : Safira Alhana a.k.a Park Chan Ra / Sung Ji Mi @hanna_ryeong9
Cast :
- Kim Heechul suju
- Han/Kim Seol Bi (Ocs)
- Kim Jong Woon a.k.a
Yesung suju
- Kim Ryeowook suju
- Lee Sungmin suju
- Lee Hyukjae a.k.a
Eunhyuk suju
- Lee Donghae suju
- Park Jungsoo a.k.a
Leeteuk suju
- Park Chan Ra (Author)
- Kim Kibum SHINee
- Lee Taemin SHINee
- Cho Kyuhyun suju
- Choi Sooyoung SNSD
- Choi Siwon suju
- And other...
Genre : Family, Friendship, Romance, Tragedy
Rating : PG-13
Length : Chapter
Disclaimer : Plot dan fanficnya asli punya saya. Jebal, jangan dicopas
seenaknya ><
Previous
Our Family Side Story :
--------------------------------------------------------------------------------------------------
Author POV
Dengan malas, Donghae membuka tas kopernya dan mengeluarkan isinya.
Semua pakaian segera ia masukkan ke lemari pakaian. Sepatu dan sandal ia tata dengan
rapi di dekat pintu apartemen. Tak lupa ia juga menata foto-foto berfigura yang
ia bawa dari rumah. Meja di samping tempat tidur kini penuh dengan foto-foto.
Saat akan meletakkan foto keluarganya, tiba-tiba saja foto itu terjatuh dari
tangan Donghae.
PRANG!!
Donghae mengambil foto itu dengan tangan gemetar. Kaca figura yang
membingkai foto itu sebagian pecah. Dan pecahan kaca itu tepat di foto Sungmin.
"Apa sesuatu sedang terjadi..?" tanya Donghae lirih sambil
memandangi foto itu.
Cepat-cepat Donghae mengambil ponselnya yang tergeletak di tempat tidur.
Ia memencet angka 1, nomor panggilan cepat untuk Sungmin.
Tuutt..tutt..tuutt..
Dengan perasaan campur aduk Donghae memutuskan sambungan. Sungmin tidak
menjawab teleponnya. Donghae memencet angka 4.
"Yoboseo.." terdengar suara di seberang sana.
"Hyung!" seru Donghae.
"Donghae-ah? Waeyeo?" tanya Eunhyuk.
"Appa kemana?" Donghae balik bertanya.
"Appa sedang reuni dengan teman-teman lamanya."
"Apa kau sudah mencoba menghubungi appa?"
"Belum. Memangnya kenapa?"
"Appa tidak menjawab teleponku. Aku sudah mencobanya 4 kali. Cepat
kau cari appa, hyung! Aku takut sesuatu terjadi dengan appa." kata
Donghae.
"YA!! Donghae-ah! Kenapa kau tidak memberitahuku kalau kau mau ke
Amerika??" teriak Eunhyuk di seberang sana.
"Ah sudahlah hyung! Nanti kujelaskan padamu. Sekarang appa lebih
penting! Tolong cepat kau hubungi appa!"
"Ne..ne.. arasseo!!"
Eunhyuk langsung memutuskan sambungan. Donghae segera membuka laptopnya
dan menyambungkannya dengan internet.
"Tuhan...tolong lindungi appa dimanapun berada.." ucap Donghae
dalam hati.
-----
Ting...tong..
Key yang sedang asyik membaca komik di balkon kamarnya merasa terganggu.
Dengan kesal ia melemparkan komiknya di ranjang dan segera ke ruang tamu.
"Kibum-ah!" seru seorang namja saat Key membukakan pintu rumah
keluarga Kim.
Key langsung lemas mendengar suara itu.
"Jonghyun-ah..kenapa kau kesini?" tanya Key langsung.
"Tentu saja aku mau main!" jawab Jonghyun semangat.
"Tapi aku sedang tidak mood untuk menemanimu.." ucap Key terus
terang.
Jonghyun langsung masuk ke rumah keluarga Kim tanpa mempedulikan ocehan
Key.
"YA!! KIM JONGHYUN!!" teriak Key tidak terima dengan sikap
cuek Jonghyun.
"Seharusnya kau memanggilku hyung..." kata Jonghyun.
"SHIREO!!"
Terpaksa Key menemani Jonghyun main PS di kamarnya.
-----
Heechul meraih ponsel hitam milik Jung Soo yang ketinggalan di meja. Ia
langsung mengambil ponselnya sendiri dan mencoba menghubungi Sungmin.
Tuutt..tutt..
Heechul sudah mencoba menghubungi Sungmin 2 kali tetapi tidak ada
balasan dari temannya itu. Semenit kemudian, terpampang jelas di layarnya
'Sungmin calling'. Heechul langsung memencet gagang hijau.
"Yoboseo..." sapa seseorang di seberang sana.
Heechul mengerutkan keningnya bingung. Dilihatnya lagi layar ponselnya.
"Yoboseo..bukankah ponsel ini milik Sungmin ssi?" tanya
Heechul ragu.
"Ne, ini memang ponsel milik Sungmin ssi. Apakah Anda kenal dengan
pemilik ponsel ini?" orang di seberang sana balik bertanya. Samar-samar
Heechul mendengar suara sirine ambulan. Perlahan ia mulai menyadari sesuatu.
"Dimana Sungmin sekarang?!" tanya Heechul mulai panik.
"Pemilik ponsel ini sekarang berada di ___________________ ."
jawab orang itu.
"Apakah mereka baik-baik saja??"
"Sebaiknya Anda segera kemari." jawab orang di seberang sana.
Dengan perasaan campur aduk, Heechul berlari keluar kedai dan langsung
mengendarai mobilnya menuju tempat kejadian. Tiba-tiba ia teringat si kembar
dan Chan Ra. Ia berencana akan menelepon mereka jika sudah tau keadaan Sungmin
dan Jung Soo.
-----
Mobil silver milik Sooyoung tiba-tiba berhenti di tengah jalan. Siwon
keluar dari mobil.
"Ckckck..macet lagi!" umpat Siwon.
Siwon menghampiri seorang gadis yang sedang berbincang-bincang dengan
temannya di halte.
"Permisi." sapa Siwon.
Kedua gadis itu tampak terkejut.
"Siwon oppa?" tanya kedua gadis itu terkejut.
'Aduh, kacamata hitamku ketinggalan di mobil!' gerutu Siwon
dalam hati.
"Ne, umm..bolehkah saya bertanya?"
"Tentu, oppa."
"Kenapa jalanan tiba-tiba macet? Apakah ada kecelakaan?" tanya
Siwon.
"Ya, benar. Baru saja terjadi kecelakaan antara mobil dengan
truk." jawab teman gadis itu.
"Wah, kasihan sekali. Baiklah, terima kasih!" Siwon buru-buru
meninggalkan halte dan kembali ke mobil silver milik Sooyoung.
Siwon mengambil ponselnya dan mengirimkan sms ke Sooyoung.
Sooyoung-ah, kau pulang sama Eunhyuk hyung saja ya. Oppa terjebak macet
di daerah ______ .
"Kasihan sekali korban kecelakaan itu. Keluarganya pasti sangat
sedih.." kata Siwon sambil melamun.
-----
Tiga orang yang lain memandang bergantian Chan Ra dan Yunho. Sedangkan
Chan Ra sendiri tampak kaget dengan kehadiran Yunho, sehingga ia reflek
memanggilnya appa.
"Mwo? Appa?" tanya Sooyoung tak percaya seraya memandang Chan
Ra dan Yunho bergantian.
Chan Ra sadar dengan situasi sekarang. Buru-buru ia berdiri dan meraih
tasnya.
"Oppa, unnie, kajja kita pulang sekarang." Chan Ra berbalik
berhadapan dengan Yunho.
"Annyeonghasimnika, ahjussi." Chan Ra membungkuk sebentar
kearah Yunho setelah itu langsung pergi keluar restoran diikuti Sooyoung,
Eunhyuk dan Ryeowook.
Yunho tersenyum kecil, lalu berbalik kembali ke ruangannya.
Dddrrtt..ddrrtt..
Ponsel Yunho bergetar di saku celananya. Ia merogoh saku celananya dan
mengeluarkan benda bergetar itu. Segera ia membaca pesan yang dikirimkan anak
buahnya itu.
"Mwo? Kecelakaan?"
-----
Jalanan di pinggiran kota Seoul itu terlihat ramai. Suara ambulans dan
klakson mobil bercampur jadi satu. Mobil Heechul terjebak kemacetan yang
diakibatkan kecelakaan itu. Karena kesal, Heechul langsung mematikan mesin
mobilnya dan keluar dari mobilnya. Ia berlari menembus kerumuman, hingga
akhirnya ia sampai di tempat kejadian. Polisi yang melihat kehadiran Heechul
langsung menahan agar Heechul tak mendekati mobil Sungmin yang terbalik itu.
Heechul berteriak memanggil Jung Soo dan Sungmin.
"Jung Soo-ah!! Sungmin-ah!! ANDWAE!!!" teriak Heechul.
"Tuan, apakah Anda kenal dengan korban?" tanya polisi yang
menahan Heechul.
Heechul mengangguk lemah, "Mereka temanku."
"Kami sedang berusaha mengeluarkan korban dari mobil. Karena
mobilnya dalam keadaan terbalik, jadi kami sedikit kesulitan. Mohon kesabaran
Anda untuk menunggu." kata polisi itu.
"Andwaee..Sungmin-ah..Jung Soo-ah..." Heechul terduduk lemas
di jalan.
15 menit kemudian, Sungmin dan Jung Soo berhasil dikeluarkan dari mobil.
Korban kecelakaan itu hanya Sungmin dan Jung Soo. Sementara sopir truk barang
yang menabrak mobil Sungmin hanya lecet-lecet saja di bagian tangan dan kaki.
Heechul yang melihat kedua temannya dikeluarkan dari mobil langsung berlari
menghampiri mereka.
"Sungmin-ah...Jung Soo-ah..ireona.." suara Heechul mulai
melemah. Ia tak sanggup menahan air matanya.
"Tuan, korban akan segera dibawa ke rumah sakit." kata salah
seorang polisi.
Heechul langsung berdiri dan mengikuti perawat yang membawa Sungmin dan
Jung Soo ke ambulans. Akhirnya ia memutuskan untuk masuk ke ambulans yang
membawa Jung Soo. Ternyata keadaan Jung Soo yang paling parah. Heechul tak bisa
membayangkan betapa sakit yang dirasakan Jung Soo hingga tak sadarkan diri.
Darah terus mengalir dari kepala Jung Soo akibat benturan pada kaca mobil.
Hidung dan mulut Jung Soo juga mengeluarkan darah. Tangan dan kakinya penuh
luka gores. Heechul memutuskan untuk tidak menghubungi Chan Ra sampai keadaan
Jung Soo membaik.
-----
"Eomma...andai saja Wookie dan appa bersama kita.. ikut menikmati
semilir angin di taman ini." gumam Jongwoon seraya merangkul eommanya.
Seol Bi balas merangkul Jongwoon, "Aigoo~ kau merindukan Wookie dan
appamu?"
Jongwoon mengangguk. "Kalau kau rindu, telepon saja mereka."
usul eommanya.
"Ide bagus! Aku akan menelepon appa!" Jongwoon langsung
merogoh saku celananya dan mengeluarkan ponselnya. Setelah menekan nomor ponsel
appanya -yang sudah ia hafal diluar kepala- ia menempelkan ponselnya di telinga
menunggu sambungan.
"Yoboseo.." sapa Heechul diseberang sana.
"Oh, appa! Aku merindukanmu!" seru Jongwoon langsung tanpa
membalas sapaan appanya.
"Ya! Katakan juga aku merindukannya." bisik Seol Bi sambil
terkekeh geli.
"Appa, eomma juga sangat sangat sangat merindukanmu!" seru
Jongwoon.
"Jinja? Apakah eommamu sedang bersamamu sekarang?" tanya
Heechul.
"Ne."
"Cepat berikan ponselmu pada eommamu! Kebetulan aku ingin bicara
dengannya." pinta Heechul. Jongwoon menyerahkan ponselnya pada eommanya.
"Yeobo.." sapa Heechul.
"Um, wae geurae?"
"Sungmin dan Jungsoo baru saja mengalami kecelakaan. Aku sekarang
berada di rumah sakit. Tolong jangan beritahu Donghae dan Eunhyuk kalau appanya
mengalami kecelakaan, mereka pasti sangat terpukul. Kumohon.."
Seol Bi terdiam mendengar perkataan suaminya. Ia terduduk di kursi
taman, shock. "Kau tidak sedang bercanda kan, yeobo?"
Terdengar Heechul menghela nafas di seberang sana, "Aku tidak
sedang bercanda, yeobo."
"Lalu, bagaimana keadaan mereka sekarang?"
"Molla..sedang ditangani dokter. Semoga mereka baik-baik
saja." jawab Heechul.
Hening. Tak ada satupun dari mereka melanjutkan pembicaraan. Seol Bi
terlalu shock mendengar kabar buruk itu.
"Kabari aku perkembangan mereka. Maaf aku tidak bisa ke Korea
sekarang." kata Seol Bi.
"Baiklah."
"Apakah Wookie mengetahui hal ini?" tanya Seol Bi.
"Tidak, sebaiknya anak-anak tidak usah diberitahu." jawab
Heechul. Seol Bi melirik Jongwoon yang duduk di sebelahnya.
"Tapi, kupikir Jongwoon sudah tau." kata Seol Bi lirih seraya
memandang Jongwoon.
"Asalkan dia tidak memberitau siapapun tentang kecelakaan
itu."
"Tapi, bukankah 2 minggu lagi Sungmin oppa harus ke Amerika untuk
menjalani sidang?"
"Ah, benar juga. Sepertinya Sungmin tidak bisa menghadiri
sidang." kata Heechul.
"Kudengar minggu depan tuan Cho akan ke Korea menemui Sungmin
oppa."
"Tuan Cho sudah tiba di Korea 2 jam yang lalu." kata Heechul
enggan.
"Mwo? Sudah tiba? Astaga!"
"Kurasa sekarang beliau sudah mengetahui bahwa anak tirinya
mengalami kecelakaan. Ah...molla molla! Aku pusing sekali memikirkan
itu!!"
"Sudahlah, yeobo. Kau jangan terlalu stress. Ingat kata dokter
Sung! Sekarang istirahatlah dan jangan lupa untuk minum obat! Biar Key dan
Taemin yang menunggu perkembangan Sungmin dan Jungsoo oppa di rumah
sakit." ceramah Seol Bi.
"Ara..arraa.." seru Heechul malas.
Bip. Sambungan pun terputus. Seol Bi menyerahkan ponsel ke Jongwoon.
"Jadi..paman Sungmin dan paman Jung Soo, kecelakaan?" tanya
Jongwoon hati-hati pada eommanya. Seol Bi mengangguk lemah. Ia terlalu shock
untuk menjawab pertanyaan Jongwoon. Pikirannya sedang melantur kemana-mana.
Dalam hati ia berdo'a, semoga Tuhan menyelamatkan cinta pertamanya dari maut.
-----
"Sekarang apa yang kita lakukan?" tanya Sooyoung kesal seraya
memandang ketiga temannya.
"Mollaa..sekarang masih jam 7. Masa kita mau pulang?" ujar
Eunhyuk.
"Kita ke rumahku saja yukk.." ajak Ryeowook.
"Ngapain?" tanya Eunhyuk.
"Main game. Atau yang lain." jawab Ryeowook sekenanya.
"Boleh juga." kata Chan Ra.
"Baiklah, ayo ke rumah Ryeowookie!" Eunhyuk memberi komando
pada ketiga dongsaengnya.
Kedua mobil sport milik Eunhyuk dan Ryeowook berjalan keluar dari area
parkir Cho Restaurant, menuju rumah keluarga Kim.
"Selamat datang di rumahku!" seru Ryeowook saat keluar dari
mobilnya.
"Masih sama seperti terakhir kali aku kesini." komentar
Eunhyuk polos.
"Yang benar saja! Terakhir kali kau kesini tepatnya kemarin,
hyung!" balas Ryeowook sambil terkekeh geli.
Mereka berempat memasuki rumah keluarga Kim. Ryeowook mempersilakan
mereka duduk di ruang tamu. Chan Ra langsung menghampiri grand piano yang
terletak di sudut ruang keluarga yang berseberangan langsung dengan ruang tamu.
Ia hafal seluruh ruangan di rumah itu, karena terlalu sering bermain di rumah
keluarga Kim.
Sooyoung asyik melihat foto-foto keluarga Kim yang dipajang di dinding
ruang tamu dan ruang keluarga. Sementara Eunhyuk langsung menyalakan TV dan
menonton acara musik. Ryeowook sedang di dapur membuat minuman.
Terdengar suara tuts-tuts piano dimainkan. Ryeowook yang tengah mengaduk
minuman langsung menghentikan aktivitasnya. Ia tidak percaya dengan
penglihatannya. Chan Ra yang duduk di kursi di depan grand piano miliknya,
tangannya yang luwes menekan tuts-tuts mencoba bermain nada. Perlahan Ryeowook tersenyum,
ia senang. Senang karena akhirnya Chan Ra kembali bermain piano.
'Akhirnya setelah 4 tahun berhenti bermain, sang maestro kini telah
kembali!' ujar Ryeowook dalam hati. Setelah selesai menyiapkan
minuman, ia langsung berjalan menghampiri Chan Ra sambil membawa nampan berisi
minuman.
"Kau kembali bermain piano." kata Ryeowook. Chan Ra mendongak
menatap Ryeowook.
"Tiba-tiba saja aku ingin bermain ini." kata Chan Ra seraya
menekan tuts-tuts piano dengan asal.
Ryeowook terkekeh geli, "Aku senang." katanya tulus.
Chan Ra terdiam. Matanya beradu pandang dengan mata Ryeowook.
"Coba mainkan satu lagu." pinta Ryeowook, ia duduk di sebelah
Chan Ra, mengamati setiap gerakan jemari yeoja di sampingnya.
"Baiklah. Aku akan memainkan lagu yang dibuat oleh appa." kata
Chan Ra mantap. Perlahan jemarinya menekan tuts-tuts piano. Semakin lama
semakin cepat, menyesuaikan dengan lagu. Jemarinya seolah menari diatas
tuts-tuts piano. Sampai di tengah-tengah lagu, Chan Ra menghentikan
permainannya. Mata Ryeowook yang terpejam menikmati setiap nada kini membuka,
menatap Chan Ra heran. Wajah Chan Ra sedikit memucat, Ryeowook menyadarinya.
"Kenapa kau berhenti?" tanya Ryeowook. Chan Ra terdiam,
matanya menatap lurus jari-jarinya yang masih dalam posisi diatas tuts.
"Jari-jariku...kaku." jawab Chan Ra lirih.
"Mungkin karena kau lama tidak bermain piano, akhirnya jari-jarimu
kram." kata Ryeowook.
"Benarkah?" ujar Chan Ra. Tapi kenapa aku merasa bukan itu
penyebabnya?
"Minumlah dulu." Ryeowook menyodorkan gelas berisi jus jeruk
favorit Chan Ra.
Prraannnggg!!
Tiba-tiba gelas yang dipegang Chan Ra terjatuh. Tangannya gemetar.
Sekelebat bayangan muncul di depan matanya. Appanya, Park Jung Soo. Ia yakin,
bayangan yang terlihat di depannya tadi adalah appanya. Meskipun sekilas, Chan
Ra bisa melihat bahwa appanya tadi tengah tersenyum padanya, melambaikan
tangannya lalu menghilang.
-----
Kedua mobil mewah yang ditumpangi Tuan Cho dan putranya berhenti tepat
di depan pintu gerbang rumah Sungmin. Setelah pintu gerbang terbuka, kedua
mobil itu memasuki halaman rumah. Tuan Cho keluar dari mobil diikuti oleh
Kyuhyun, putranya, di mobil kedua. Pak Han, kepala pelayan rumah keluarga Lee
membungkuk hormat saat Tuan Cho dan putranya keluar dari mobil.
"Annyeonghaseyo, Tuan Cho." sapa Pak Han sesopan mungkin.
"Dimana Lee Sungmin?" tanya Tuan Cho langsung.
"Maafkan saya Tuan Cho, berita ini baru saja saya ketahui. Tuan Lee
mengalami kecelakaan dan sekarang sedang dirawat di rumah sakit Seoul
International." jawab Pak Han.
"Mwo? Kecelakaan??" tanya Kyuhyun tak percaya.
"Ye, Tuan Muda." jawab Pak Han.
"Lebih baik kita kesana sekarang." kata Tuan Cho, berbalik
lalu kembali masuk ke mobilnya diikuti oleh Kyuhyun.
"Hati-hati di jalan, Tuan." kata Pak Han seraya membungkuk.
-----
Daritadi yang Donghae lakukan hanyalah mondar-mandir di balkon
apartemen. Menunggu telepon dari Eunhyuk, sekaligus menunggu Jongwoon pulang
membawa makanan. Ia gelisah. Ia tidak bisa menelepon appanya, ponsel appanya
sedang tidak aktif. Karena lelah bermondar-mandir, akhirnya ia duduk di kursi
kayu di balkon itu. Langit malam California terlihat mendung. Tidak ada
bintang-bintang yang menghiasi langit. Seperti suasana hatinya sekarang.
Tiba-tiba ia teringat Sooyoung. Ia tak bisa membohongi dirinya sendiri, bahwa
ia masih mencintai Sooyoung. Seharusnya dalam waktu lima tahun, ia bisa
melupakan yeoja itu. Tapi baginya lima tahun tidak cukup untuk melupakan
Sooyoung.
Hening. Ponselnya yang sudah ia genggam sejak sejam yang lalu tidak juga
berbunyi. Karena putus asa, akhirnya ia meletakkan ponselnya di atas meja kecil
di samping kursi. Ia pun bangkit dari duduknya, masuk ke kamarnya dan mengunci
pintu rapat-rapat.
Dddrrttt...Dddrrrttt..
Music's in my soul
I can hear it
Every day and every night
It's the one thing on my mind
I can hear it
Every day and every night
It's the one thing on my mind
Ponsel Donghae berdering di atas
meja kecil. Namun Donghae terlanjur masuk ke kamarnya dan mengunci pintunya.
Tiga kali panggilan tak terjawab dari penelepon yang sama, Eunhyuk.
-----
Taemin buru-buru keluar dari
kamarnya lalu keluar rumah. Di teras depan ia berpapasan dengan Pak Han.
"Apakah Anda akan ke rumah
sakit?" tanya Pak Han sopan.
Taemin mengangguk, "Iya, Pak
Han. Akan kukabari keadaan paman Sungmin secepatnya." Buru-buru Taemin
masuk ke dalam mobilnya dan mengendarainya keluar halaman rumah pamannya.
Setengah jam kemudian, mobil Taemin
berhenti di parkiran Seoul International Hospital. Taemin segera turun dari
mobilnya dan berlari menuju meja resepsionis. Setelah mendapatkan informasi
dimana kamar Sungmin, Taemin bergegas menuju lift yang membawanya ke lantai 3.
Di depan kamar bernomor 321 Taemin
berhenti. Heechul keluar dari kamar 322. Ia melihat Taemin berdiri di depan
kamar rawat Sungmin.
"Taemin-ah.." sapa Heechul.
Taemin menoleh. Keningnya berkerut.
"Paman Heechul, bukankah ini
kamar rawat paman Sungmin?" tanya Taemin sambil menunjuk kamar 321.
"Ya, benar. Pamanmu ada di
dalam sana." jawab Heechul.
"Lalu mengapa paman keluar dari
kamar itu? Kukira paman Sungmin berada di kamar itu."
"Yang berada di kamar 322
adalah Jung Soo. Ia juga mengalami kecelakaan karena ia sedang bersama
Sungmin." jelas Heechul.
"Bagaimana keadaan mereka,
paman?" tanya Taemin. Ia mengikuti Heechul duduk di bangku panjang.
Heechul terdiam. Ia bingung
menjelaskan pada Taemin.
"Pamanmu mengalami luka di
sekujur tubuh. Dan ia juga banyak mengalami pendarahan terutama di bagian
kepala." jawab Heechul.
"Sedangkan Jung Soo, ia yang
paling parah." lanjut Heechul. Taemin terdiam, menunggu kelanjutan kalimat
Heechul.
"Jung Soo...dia..dia.."
Heechul mulai terisak.
"Ada apa dengan paman Jung
Soo?"
"..dia koma..."
-----
Mobil silver Sooyoung memasuki
halaman rumah mewah yang berada di kawasan elit tersebut. Siwon keluar dari
mobil dongsaengnya, lalu segera masuk ke rumah. Rumah terlihat sepi. Siwon
duduk di kursi makan sambil meminum air putih. Tangannya merogoh saku dan
mengeluarkan ponsel.
"Yoboseo..oppa?" sapa
Sooyoung di seberang sana.
"Oh, dongsaeng-ah! Kau dimana
sekarang? Kenapa belum pulang?" tanya Siwon.
"Aku sedang main di rumah
Wookie. Oppa sudah pulang?"
"Ya, aku baru saja sampai
rumah. Capek sekali!" keluh Siwon.
"Aku nanti pulang bareng
Eunhyuk oppa. Kau tidak usah menjemputku." kata Sooyoung.
"Memang itu yang kumau.
Kekekeke~~"
"Yasudah." Bip. Sambungan
terputus.
Siwon masuk ke kamarnya yang
berseberangan dengan ruang keluarga. Iseng, ia mencoba menghubungi pamannya,
Jung Soo. Dua kali Siwon mencoba menghubungi pamannya, tetapi tidak diangkat.
Sekali lagi ia mencoba, dan telepon pun diangkat.
"Yoboseo.." Siwon
mengerutkan keningnya.
"Paman Heechul?" tanya
Siwon ragu.
"Siwon-ah!" seru Heechul
terdengar kaget.
"Paman Jung Soo dimana?"
"Jung Soo...ia mengalami
kecelakaan dan sekarang dirawat di rumah sakit Seoul International." jawab
Heechul.
"Mwo?? Kecelakaan?" Siwon
langsung bangkit dan segera menyambar kunci mobil Sooyoung.
"Tolong jangan beritahu Chan
Ra. Kumohon.." pinta Heechul.
"Baiklah paman, aku akan segera
kesana." Siwon langsung menghidupkan mesin mobil dan melajukannya keluar
rumah menuju rumah sakit.
-----
Tuan Cho dan putranya tiba di rumah
sakit Seoul International. Mereka menghampiri meja resepsionis. Setelah
berhasil mendapatkan informasi kamar rawat Sungmin, mereka berjalan ke lift
menuju lantai 3.
Akhirnya mereka menemukan kamar
rawat Sungmin.
"Harabeoji.." gumam Taemin
seraya berdiri dari duduknya.
Tuan Cho menoleh dan melihat Taemin
yang berjalan mendekatinya.
"Taeminie?" gumam Kyuhyun.
Taemin membungkuk memberi hormat.
Lalu mereka bertiga masuk ke kamar rawat Sungmin.
"Sungmin-ah..." ucap Tuan
Cho lirih sambil memegangi tangan Sungmin.
"Hyung..." Kyuhyun
berusaha memanggil Sungmin.
"Paman Sungmin belum sadarkan
diri sejak kecelakaan dua jam yang lalu." kata Taemin mencoba mengabarkan
keadaan Sungmin.
"Paman mengalami banyak pendarahan."
lanjutnya.
Tuan Cho mengusap wajahnya pelan.
"Bagaimana kecelakaan itu
terjadi?" tanya Kyuhyun.
"Mobil paman Sungmin
bertabrakan dengan truk barang di tikungan." jawab Taemin singkat.
"Sungmin-ah...ireona..."
kata Tuan Cho sambil mengusap-usap pelan tangan Sungmin.
-----
"Oppa, tolong antarkan aku
pulang." pinta Chan Ra.
"Makanlah dulu, Channie. Kau
belum sempat makan saat di restoran tadi." kata Ryeowook.
"Shireo!! Aku ingin pulang
sekarang!!" teriak Chan Ra. Air matanya mengalir deras membasahi pipinya.
"Sstt...jangan menangis.
Baiklah, oppa antar kau pulang." kata Ryeowook.
"Bagaimana dengan kami?"
tanya Eunhyuk menunjuk Sooyoung dan dirinya sendiri.
"Kau bisa pulang atau bermain
PS di kamarku, hyung. Noona, temani Eunhyuk hyung ya!" Ryeowook mengedip
jahil ke arah Sooyoung yang disambut ekspresi protes Sooyoung.
15 menit kemudian, mobil Ryeowook
tiba di halaman rumah keluarga Park. Chan Ra turun dari mobil Ryeowook.
"Apa perlu kutemani? Aku tahu
Pak Lee sedang cuti." kata Ryeowook.
"Baiklah. Kurasa appa tidak
akan pulang malam ini." kata Chan Ra.
Ryeowook langsung ke dapur dan
membuatkan susu hangat untuk Chan Ra. Sedangkan Chan Ra langsung masuk ke
kamarnya dan tidur.
-----
Jongwoon dan eommanya sedang makan siang di sebuah
restoran. Mereka sibuk membicarakan kecelakaan yang menimpa Sungmin dan Jung
Soo.
"Aku tidak bisa membayangkan
perasaan Chan Ra jika ia tahu appanya koma karena kecelakaan. Ia pasti sangat
sedih, apalagi ia hanya tinggal sendiri dengan appanya." kata Seol Bi.
"Hmm...bagaimana kalau Chan Ra
tinggal di rumah kita dan menjadi dongsaengku? Dari dulu aku ingin dongsaeng
perempuan.." kata Jongwoon.
"Baiklah, aku ingin dia menjadi
menantuku." kata Seol Bi seraya tersenyum.
"Mwo??"
"Aku berniat menjodohkanmu
dengan Chan Ra, Jongwoonie..." kata Seol Bi sambil mencubit kedua pipi
putranya itu gemas.
"Ndee??!!"
-----
~TBC~
*bernapas lega* Yeyy Part 5 akhirnya
selesai. Dimohon dengan sangat komentarnya!!! Awalnya Part 5 ini mau saya post
di WP saja, dan saya protect. Tapi karena saya kasihan sama readers yang lain,
akhirnya nggak jadi deh. Mungkin nanti Our Family Side Story #2 akan saya post
di WP saja dan di protect. Rencananya 2 part lagi nie ff bakalan ending. Untuk
part terakhir, akan saya post di WP dan di protect. Kalau mau minta password,
syaratnya harus komen minimal satu di ff ini, menyebutkan nama (saat menuliskan
komentar) lalu silakan mention saya di TWITTER!!
Thanks to : Tania Sung (cucuku yang
membuatku semangat menyelesaikan part ini, part sebelumnya, dan part-part yang
akan datang)
©Safira Alhana
mwo
BalasHapuskebongkar semuakan di part ini
- donghae masih suka sama sooyoung
- mungkin yang di maksud arena segitiga tadi itu ya *besok bae tak bilangi
- jongwoon & chanra *nah lho wookie nya ditelantarin
hiyaa hiyaa lanjut-lanjut
frustasi ini saya gara-gara buku tik ketinggalan
hoho..
BalasHapusnanti arena segitiganya muncul di side story, ah kamu pasti udah bisa nebak
pokoknya banyak arena segitiga sampe pusing aku..
he'e..buku TIK q keri ning loker, dadi males sinau :p
-Thanks for Your Comment :)-
Cia Park
wookie nya gmn kalo yesung sama chan ra ?? *kesian oppa part 6 udah di post belum sist ?? aq ma liad dong :) #Cherly
BalasHapus