I’m
Here for You (Our Family Side Story #2)
Author
: Safira Alhana a.k.a Sung Ji Mi / Cia Park @hanna_ryeong9
Cast
:
- Lee Sungmin
- Sunny SNSD
- Han Seol Bi
- Kim Heechul
- And other cast...
Genre
: Romance, Family, Friendship, AU
Rating
: PG
Length
: Oneshot
Disclaimer
: Plot dan fanficnya punya saya.
This
is the 2nd Side Story.. ^^ Ini cerita (awal) 25 tahun yang lalu, itung sendiri
aja ya kira-kira tahun berapa tepatnya.. Hehe..
Our
Family Main Story :
Our
Family Side Story #1
----------------------------------------------------------------------------------------
Author
POV
"Ya!
Seol-ah!" Sunny berlari kecil menghampiri Seol Bi yang sedang duduk di
bangku taman rumah sakit Seoul.
"Wae
geurae?" tanya Seol Bi heran melihat sahabatnya yang terengah-engah.
Sunny
menyodorkan sepucuk surat undangan pada Seol Bi.
"Igeo
mwoya?" Seol Bi membolak-balik undangan itu.
"Ehm..minggu
depan aku akan menikah. Kau harus datang ya!"
"Mwo?
Menikah?" seru Seol Bi tak percaya. Ia membuka undangan itu.
"..dengan
Sungmin oppa?"
Sunny
mengangguk semangat.
"Chukae.."
ucap Seol Bi sambil mengelap pipinya yang basah karena air mata. Sunny duduk di
samping Seol Bi lalu memeluknya.
"Kenapa
kau menangis? Uljima.." Sunny menepuk pelan punggung Seol Bi.
"Aku..aku
senang...akhirnya kau menikah...dengan Sungmin oppa.." ucap Seol Bi pelan.
Sunny mengeratkan pelukannya.
"Jangan
khawatir...aku tetap rutin mengunjungimu meskipun nanti aku sudah
menikah." kata Sunny.
"Sekali
lagi, Chukae." Seol Bi berkata seceria mungkin.
-----
Seminggu
kemudian..
Daritadi
Seol Bi tak henti-hentinya mengutuk (?) datangnya hari ini. Sambil mengemasi
pakaian2nya -dibantu oleh pelayan- ia terus saja mengoceh kenapa hari ini cepat
tiba. Sungguh ia tak siap untuk menghadiri acara pernikahan sahabatnya.
"YA!!
Pagi-pagi sudah mengoceh. Berarti kau sudah sembuh." ujar seseorang yang
sekarang sedang berdiri di depan pintu.
"YA!! Pagi-pagi
sudah mengomel!" semprot Seol Bi langsung.
Namja tampan bernama
Kim Heechul itu berjalan menghampiri Seol Bi.
"Ada urusan apa
kau kemari?" tanya Seol Bi ketus. Heechul menghela napas kesal.
"Yang pertama,
tanya saja pada orangtuamu. Mereka yang menyuruhku datang kemari. Mungkin untuk
membantumu berkemas." jawab Heechul.
"Aku sudah
selesai. Sekarang cepatlah pulang." seru Seol Bi.
"Hey, aku belum
selesai bicara." sela Heechul.
"Apa
lagi?!"
"Yang kedua,
Sunny menyuruhku kemari untuk menjemputmu." sambung Heechul.
Seol Bi menghela
napas. Rencananya untuk tidur-tiduran seharian ini pupus sudah.
"Shireo! Aku
tidak mau pergi ke acara pernikahan Sunny!"
"Tidak sopan.
Masa kau tidak datang ke acara bersejarah sahabatmu sendiri?!"
"Shireo!
Shireo!" Seol Bi terus berteriak seraya menggelengkan kepalanya kuat-kuat.
"Sudahlah...jangan
begitu." Heechul memeluk Seol Bi yang semakin gencar melakukan aksi
geleng-geleng kepala.
Usaha Heechul
menenangkan Seol Bi akhirnya berhasil dalam waktu setengah jam.
"YA! Apa kau
dengar yang kukatakan?" Heechul mengangkat kepala Seol Bi yang sedari tadi
menyandar di bahunya.
"........................."
"HAN SEOL
BI!!" teriak Heechul tepat di telinga Seol Bi.
"Eommaa!!!"
saking kagetnya Seol Bi tak sadar telah berteriak lebih kencang daripada
Heechul.
"Ssstt!! Ini
rumah sakit!!"
"Kenapa kau
berteriak tepat di telingaku??!!!"
"Karena kau
tidak mendengarkan perkataanku!!"
"Aku lelah
mendengarkan ocehanmu yang tak henti-hentinya selama..." Seol Bi melirik
jam dinding.
"...setengah
jam!" lanjutnya.
"Hhh...sudahlah.
Kuantar kau pulang." Heechul menyeret koper Seol Bi.
Sepanjang perjalanan
menuju rumah Seol Bi, mereka berdua tetap diam. Tak ada satupun dari mereka
yang membuka percakapan.
-----
Tok..tok..tok..
Heechul mengetuk
pintu kamar Seol Bi.
"Masuk."
kata Seol Bi dari dalam. Heechul membuka pintu kamar dan terkejut dengan
pemandangan (?) yang ada di depannya.
"Seol?"
tanya Heechul tak percaya.
"Wae?"
Seol Bi balas bertanya.
"..neomu
yeoppo..." gumam Heechul.
Seol Bi menunduk
malu. Ia berbalik menghadap cermin. Memang penampilannya hari ini 'agak' lain.
Dress putih dengan hiasan bunga-bunga berwarna pink yang panjangnya menutupi
kaki, sepatu high heels 8 cm, kalung berliontin huruf S yang terbuat dari perak
terlihat mempercantik penampilan Seol Bi. Sebagai tambahan, ia mengenakan selendang
bulu-bulu pink.
"Kamu
juga...sangat tampan..." balas Seol Bi berusaha menutupi kecanggungannya.
Dengan PD-nya
Heechul berdiri di samping Seol Bi. Sambil menatap pantulan dirinya di cermin,
tangannya sibuk membetulkan dasi hitam yang tampak serasi dipadukan dengan jas
hitam dan kemeja putih. Seol Bi tertawa melihat usaha Heechul membetulkan dasi
sia-sia. Bukannya tambah rapi, posisi dasi itu malah semakin miring dan membuat
kerah kemeja menjadi berantakan. Dengan cekatan Seol Bi membetulkan letak dasi Heechul
sekaligus merapikan jas yang dipakainya.
"Kajja!"
ajak Seol Bi. Dengan senyum lebar Heechul mempersilakan Seol Bi keluar kamar
dulu.
-----
"Ayo
cepat!" teriak Seol Bi pada Heechul ketika sudah keluar dari mobil.
"Kenapa
terburu-buru sih??" gerutu Heechul saat sudah ada di samping Seol Bi.
"Aku ingin
segera menyelesaikan semua ini!"
"Ara...ara..."
Heechul menawarkan lengannya untuk digamit Seol Bi. Tanpa ragu Seol Bi langsung
menyambut lengan Heechul dan mereka berdua masuk ke gedung.
Di pintu masuk
mereka berdua disambut dengan ramah oleh orangtua Sunny yang sangat senang Seol
Bi dan Heechul bisa datang. Sejak kecil Sunny, Seol Bi, Heechul dan Sungmin
memang sudah akrab sehingga orangtua mereka pun juga akrab satu sama lain.
Terutama orangtua Seol Bi dan Heechul yang sudah berteman sangat lama.
"Ternyata
acaranya belum mulai. Apa kau mau menemui Sunny dulu?" tanya Heechul pada
Seol Bi yang berdiri di sampingnya -masih dengan tangan menggamit lengan
Heechul. *cieee...cieee..aduh author senyum2 sendiri ngebayanginnya*
Seol Bi mengangguk
pasrah. Heechul membuka pintu ruangan yang letaknya tak jauh dari pintu masuk.
Di dalam sudah ada Sunny yang berdiri menghadap cermin, merapikan gaun
putih-biru yang dikenakannya. Sunny menoleh saat melihat keduanya sahabatnya
datang.
"Seol-ah!
Heechul-ah! Akhirnya kalian datang juga!" pekik Sunny gembira seraya
memeluk kedua sahabatnya itu bersamaan.
"Aduh...sesak!
Sunkyu!! Lepaskan!!" teriak Heechul.
Sunny melepaskan
pelukannya, kini ia berdiri diantara Seol Bi dan Heechul lalu merangkul
keduanya.
"Maaf Sunny-ah.
Orangtuaku tidak bisa hadir, biasa urusan bisnis." kata Seol Bi.
"It's okay.
Asalkan kamu datang aku tidak keberatan." Sunny tersenyum sambil mencubit
pipi Seol Bi gemas.
"Hey,
kalian." Sunny berkata seraya mengajak kedua sahabatnya duduk.
"Sebenarnya apa
hubungan kalian? Apa kalian berpacaran?" tanya Sunny langsung pada topik.
"Iya."
"Tidak!"
Sunny langsung
menatap kedua sahabatnya bergantian dengan ekspresi heran.
"Hey, sejak
kapan aku jadi pacarmu?" tanya Seol Bi ketus pada Heechul.
"Sejak seminggu
yang lalu." jawab Heechul santai.
"Mwo?"
"Apa kau tidak
tahu? Orangtua kita sudah sepakat untuk menjodohkanku denganmu!" kata
Heechul.
"Nde??!!"
teriak Sunny dan Seol Bi bersamaan.
"Uwwaaaa!!! Aku
turut senang untuk kalian berdua!! Cepatlah menyusulku ke pelaminan!! Oh ya,
Seol, kau nanti harus ikut acara pelemparan bunga!!" celoteh Sunny.
"Andwae!!"
teriak Seol Bi. Sementara Heechul hanya tertawa melihat tingkah mereka berdua.
Mereka berdebat
tentang perjodohan Heechul-Seol Bi yang semakin seru untuk dibahas. Sampai
seseorang memberitahu Sunny bahwa acara akan segera dilaksanakan lima menit
lagi. Sunny bangkit dari duduknya.
"Kajja kita
keluar sekarang. Aku sudah menyiapkan tempat khusus untuk kalian berdua."
kata Sunny.
Heechul dan Seol Bi
langsung berjalan menuju tempat duduk mereka. Sekilas Seol Bi melihat Sungmin
yang berdiri di altar tengah tersenyum ke arahnya. Bisa-bisanya dia tersenyum,
pikir Seol Bi.
Pintu besar di
ruangan lain terbuka lebar. Sunny keluar dari ruangan itu ditemani appanya,
berjalan perlahan di atas karpet merah. Gaun putih-biru Sunny yang panjang
menyapu karpet dengan anggun. Semua tamu undangan berdiri menyambut datangnya
mempelai wanita. Sunny menyambut lengan Sungmin saat akan menaiki altar.
Setelah selesai mengucapkan janji, Sungmin mencium kening Sunny lembut.
"Tutup
matamu!" perintah Heechul pada Seol Bi.
Seol Bi menuruti
perintah Heechul. Tanpa ia sadari air matanya perlahan keluar membasahi
pipinya.
"Jangan
menangis..aku tahu ini sangat berat untukmu." kata Heechul.
Seol Bi mendongak
menatap Heechul. Dengan sigap Heechul segera mengelap pipi Seol Bi menggunakan
sapu tangan. Setelah menyapa para tamu, mereka berdua segera pulang.
"Mianhae,
chingu-ya. Aku harus segera mengantar Seol pulang. Kau tahu kan dia hari ini
baru pulang dari rumah sakit." ucap Heechul pada Sunny dan Sungmin.
"Gomawo, kalian
sudah datang. Kami senang sekali." ucap Sungmin seraya tersenyum pada
kedua temannya.
"Baiklah, jaga
kesehatanmu, Seol-ah!" Sunny memeluk Seol Bi erat.
"Ne."
Mobil Heechul
berjalan meninggalkan gedung.
-----
Dua jam kemudian,
mobil Heechul berhenti di tepi pantai. Seol Bi yang selama perjalanan tertidur,
kini membuka matanya dan kaget dengan pemandangan yang ada di depannya. Pantai
berpasir putih dengan ombaknya yang cantik memecah batu karang. Heechul keluar
dari mobil dan duduk di atas pasir pantai.
"Oppa..."
Seol Bi keluar dari mobil dan menghampiri Heechul.
Seol Bi melihat
Heechul mengambil ranting dan mulai menggambar sesuatu di atas pasir. Ternyata
Heechul menggambar sebuah Love Sign lengkap dengan tulisan I Love U di
tengahnya.
"Seol-ah...saranghae..."
seru Heechul.
Tanpa sadar Seol Bi
langsung berlari ke arah Heechul dan memeluknya.
"Oppa...ini
pertama kalinya...seseorang menyatakan perasaannya padaku...gomawo.." ucap
Seol Bi.
"Dari dulu aku
memang sudah menyukaimu...tapi kau lebih memilih Sungmin..."
"Aniya...sekarang
aku lebih memilih Heechul oppa.." Seol Bi memeluk Heechul erat di atas
Love Sign.
"Lupakan
Sungmin...lihatlah aku.."
-----
2 years later...
Heechul berjalan
santai sambil menyeret kopernya keluar dari pintu kedatangan bandara Incheon.
Setelah 4 bulan ia ditugaskan appanya ke Jerman, hari ini ia bisa pulang dan
menikmati kembali udara hangat Seoul. Samar-samar ia melihat seorang anak kecil
berusia kira-kira 1 tahun berjalan pelan menghampirinya, didampingi seorang
yeoja yang menuntunnya dari belakang.
"Appa!!"
teriak anak kecil itu. Heechul bergegas menghampiri mereka dan langsung
menggendong anak kecil itu.
"Aigoo~
Jongwoonie!! Kau sudah besar!! Appa rindu sekali padamu." Heechul
mengelus-elus kepala anaknya.
"Yeobo~"
Heechul merangkul Seol Bi yang sudah berdiri di sampingnya.
"Aku senang
kalian menjemputku." kata Heechul.
"Sebenarnya,
kami juga kebetulan mengantar Sungmin oppa. Jadi sekalian saja
menjemputmu." balas Seol Bi.
"Memangnya
Sungmin kemana?"
"Mendadak dapat
tugas ke Jepang." jawab Seol Bi seraya menyeret koper suaminya.
"Bagaimana
keadaan Sunny?"
"Baik-baik
saja. Oh ya, apa kau tahu? Sunny sedang hamil 2 bulan! Wah, aku senang sekali
begitu mendengar kabar itu." ucap Seol Bi.
"Jinja? Aku
turut senang. Akhirnya setelah 2 tahun menikah, mereka akan punya anak!"
Mereka bertiga
-dengan Jongwoon digendongan Heechul- masuk ke mobil Seol Bi. Mobil silver
milik Seol Bi melaju meninggalkan bandara Incheon. Di jok belakang, Heechul
asyik bermain dengan Jongwoon. Tiba di rumah mereka, Heechul dan Jongwoon
ketiduran di jok belakang dengan posisi Heechul memeluk Jongwoon. Seol Bi hanya
bisa geleng-geleng melihat itu semua.
-----
7 bulan kemudian...
Sore ini rumah
Sungmin dihebohkan oleh teriakan Sunny yang melengking. Tergesa-gesa, Sungmin
menggendong Sunny yang sudah berteriak kesakitan ke dalam mobil, dan langsung
melesat menuju rumah sakit. Ketika Sunny sudah ditangani oleh dokter, Sungmin
segera menelepon orangtua dan teman-temannya, termasuk Seol Bi.
"Yoboseo.."
sapa Seol Bi di seberang sana.
"Seol-ah!
Kumohon sekarang cepatlah ke rumah sakit! Sunny segera melahirkan!" seru
Sungmin.
"Nde??!!
Arasseo..aku akan segera kesana, oppa!" Seol Bi langsung memutuskan
sambungan.
Seol Bi yang sedang
menyuapi Jongwoon bubur, langsung menyerahkan mangkuk bubur pada Heechul yang
sedang duduk di sebelahnya sambil membaca koran.
"Aku harus ke
rumah sakit sekarang." teriak Seol Bi sambil berlari menuju kamarnya.
"Wae?"
"Sunny akan
melahirkan!!" jawab Seol Bi dari dalam kamar.
Spontan, Heechul
langsung berdiri dan meletakkan mangkuk bubur Jongwoon ke meja makan. Seol Bi
keluar dari kamar dan segera berlari keluar rumah. Heechul menggendong
Jongwoon, mengikuti Seol Bi. Mobil hitam milik Heechul melesat keluar dari
pekarangan rumah keluarga Kim.
-----
Tap..tap..tap..tap..
Terdengar suara
langkah kaki yang bersahut-sahutan di koridor sumah sakit. Sungmin yang melihat
kedua sahabatnya tengah berlarian ke arahnya langsung melambaikan tangan.
"Bagaimana
keadaan Sunny?" tanya Seol Bi langsung.
"Entahlah...belum
ada kabar." jawab Sungmin. Seol Bi dan Heechul-bersama Jongwoon- duduk di
kursi. Sedangkan Sungmin masih mondar-mandir di depan ruang persalinan.
1 jam kemudian,
seorang dokter keluar dari ruang
persalinan Sunny. Dokter itu melepas kacamatanya dan berbicara dengan Sungmin.
"Dokter,
bagaimana keadaan istri dan bayi saya?" tanya Sungmin.
"Keadaan kedua
bayi anda selamat, Tuan. Tapi..."
"Tapi
apa?"
"Istri Anda
tidak bisa diselamatkan. Nyonya Lee memilih untuk menyelamatkan bayi kedua,
Tuan..." jawab dokter itu lirih.
Seketika Sungmin
langsung merosot ke lantai.
"Apa yang
dokter maksud, bayinya ada dua?" tanya Seol Bi tidak mengerti.
"Bayinya
kembar." jawab dokter itu singkat.
"Maafkan kami,
Tuan. Kami tidak bisa menyelamatkan istri Anda..." dokter bermarga Go itu
menunduk di depan Sungmin.
Sungmin diam. Ia
masih shock dengan kenyataan bahwa Sunny tidak bisa diselamatkan. Dan kenyataan
anaknya kembar membuatnya semakin shock. Bagaimana bisa ia merawat 2 orang anak
sekaligus? Tanpa bantuan sang istri?
"Sungmin-ah..."
Heechul menyentuh pundak Sungmin, lalu menuntunnya duduk di kursi.
Seol Bi memeluk erat
Jongwoon yang tertidur di gendongannya. Dia tak kalah shocknya dengan Sungmin.
Tanpa bisa dicegah, air mata mulai keluar dari pelupuk matanya dan membasahi
pipinya yang tirus.
-----
4 years later...
"Huuuwwwaaaa!!!
Appa!!!" tangisan anak berumur 4 tahun terdengar di seluruh ruangan rumah
keluarga Lee.
Sungmin yang masih
mengarungi mimpi di ranjangnya, kaget dengan tangisan anak bungsunya itu. Ia
langsung bangkit dan menghampiri kamar kedua putranya, yang kamarnya berada
tepat di sebelah kamarnya.
"Aigoo~ Lee
Donghae..kenapa menangis? Cup...cup...cup.." Sungmin menggendong Donghae
dan langsung membawanya keluar kamar.
"Hyukjae-hyung
menendang kepalaku...hhuuuwwwaaaa!!" Donghae mengadu, masih sambil
menangis.
"Cup...cup...cup...gwenchana.
Biar nanti Hyukjae-hyung appa jitak kepalanya." Sungmin mengelus-elus
pelan kepala Donghae.
"Appa, aku mau
main di rumah Jongwoon-hyung..." pinta Donghae seraya menarik-narik lengan
sweater Sungmin.
"Boleh, tapi
Donghae harus mandi dulu, sarapan, baru kita ke rumah Jongwoon hyung.."
Sungmin mendudukkan Donghae di sofa.
Krek. Hyukjae keluar
kamar dan ikut duduk di sofa bersama Donghae. (Note:masa kecil Eunhyuk
disini pake nama Hyukjae ya)
"Mianhae..."
Hyukjae mengulurkan tangannya hendak meminta maaf pada Donghae. Dengan kikuk
Donghae menjabat tangan hyungnya.
"Gwenchana.."
kata Donghae.
"Nah, begitu
dong.." Sungmin mengelus rambut kedua anaknya.
"Kajja kita
sarapan!" Sungmin menggendong kedua anaknya menuju ruang makan. *bayangin
aja si Donghae digendong di lengan kanan, lalu Eunhyuk di lengan kiri*
Setelah selesai
sarapan, Hyukjae dan Donghae segera mandi. Jam 9 pagi mereka semua sudah siap
untuk pergi ke rumah keluarga Kim.
Sampai di rumah
keluarga Kim, Hyukjae dan Donghae saling berebut keluar dari mobil. Di teras,
terlihat Heechul sedang duduk membaca koran ditemani secangkir kopi di meja.
Sedangkan Jongwoon bermain di taman bersama dongsaengnya yang baru berumur satu
tahun, Kim Ryeowook.
"Hyung!!"
teriak si kembar bersamaan saat keluar dari mobil.
Jongwoon
menghentikan aktivitasnya dan berlari menuju si kembar. Seol Bi yang sedang menyirami
tanaman meletakkan alatnya dan segera menggendong Ryeowook yang bermain rumput
di tanah.
"Lihatlah siapa
yang berkunjung kemari." sambut Heechul sambil merentangkan tangannya
hendak memeluk si kembar.
"Ahjussi, ayo
kita main kuda-kudaan lagi!" pinta Hyukjae.
Hari itu rumah
keluarga Kim terlihat ramai dengan adanya si kembar. Setelah 7 tahun lebih
telah banyak yang mereka hadapi. Kini ketiga sahabat itu telah menemukan
hidupnya. Seol Bi juga sudah melupakan perasaannya pada Sungmin. Karena sudah
ada Heechul yang tulus mencintainya. Tapi ia tidak akan melupakan Sungmin yang
dulu pernah menjadi cinta pertamanya.
Seol Bi mengamati
Sungmin yang sedang bermain bersama si kembar. Ia teringat masa lalu mereka,
saat ia melihat kalung berliontin S-S yang diperlihatkan Sungmin padanya.
"Ternyata S
yang satunya bukan Seol..melainkan Sunny..."
Just once, please
look for me..
Because I’m here for
you..
-----
~The End~
*tepuk tangan +
kaki* yeyeyeyeyeyyy...akhirnya selesai juga nih side story. Setelah 2 kali mengalami
perombakan. Maaf banget ya lama publishnya, soalnya 2 minggu aku sakit jadi nggak bisa aktivitas kayak biasanya. Kemarin baru keluar dari rumah sakit setelah 3 hari opname. Mianhae, jeongmal mianhae..
Kalo readers masih bingung
coba deh komentar, bagian cerita mana yang masih bingung. Sebisa mungkin aku
jawab.
Oh ya sekedar
informasi, disini tuh ceritanya Seol Bi emang suka sama Sungmin. Tapi Sungminnya
nggak tahu kalo Seol itu suka sama dia, Sunny juga gitu, nggak tahu kalo Seol
itu suka sama Sungmin. Seol lebih milih cerita ke Heechul kalo dia suka sama
Sungmin, tapi nggak berani nyatakan perasaannya. Sedangkan Heechul udah dari
dulu suka sama Seol. Waktu tahu Seol suka sama Sungmin, Heechul mulai menjauhi
Sungmin. Makanya di cerita ini hubungan Sungmin-Heechul nggak terlalu dekat di
awal.
Masi ada yang
bingung? Tanya saja ke aku lewat komentar. Komentar yaa...yayayaaa.. readers
baik deh... *ngerayu* :)
ih tukang rayu sekarang ceritanya ?
BalasHapuskya akhirnya keluar juga atuh side story nya
boring nek ndak ada bacaan
itu itu *tunjuk-tunjuk eunhae
yesss ! good job hyukhae
huahahahaha
seneng dah akhirnya donghae yang menderita wkkwkwk
part berapa ya lupa ???
pokoke ndang dilanjutin lek udah gk sibuk
ndang masuk devilmu kesepian lho
seneng skali abang donghae menderita :( eh padahal aku baru sadar kalo Donghae menderita di ff ini :p
BalasHapushe'e, part 6 masih proses, baru tulisan 'Author POV' doank.. kkk~
-Thank U for your comment-
~Cia Park~