Jumlah Pengunjung

Note ^^

Halloo..^^ selamat datang di blog saya! Welcome to my blog! Silakan dilihat-lihat, dibaca-baca tapi jangan di copas! Di blog ini juga saya post fanfic-fanfic. Jangan lupa tinggalkan komentar setelah membaca artikel di blog saya! Kunjungi juga WP saya di safiraalhana.wordpress.com

Selasa, 20 Desember 2011

{Fanfic} I'm Here For You (Our Family Side Story #2)

I’m Here for You (Our Family Side Story #2)

Author : Safira Alhana a.k.a Sung Ji Mi / Cia Park @hanna_ryeong9
Cast :
            - Lee Sungmin
            - Sunny SNSD
            - Han Seol Bi
            - Kim Heechul
            - And other cast...
Genre : Romance, Family, Friendship, AU
Rating : PG
Length : Oneshot
Disclaimer : Plot dan fanficnya punya saya.

This is the 2nd Side Story.. ^^ Ini cerita (awal) 25 tahun yang lalu, itung sendiri aja ya kira-kira tahun berapa tepatnya.. Hehe..


Our Family Main Story :
Our Family Side Story #1
----------------------------------------------------------------------------------------
Author POV
"Ya! Seol-ah!" Sunny berlari kecil menghampiri Seol Bi yang sedang duduk di bangku taman rumah sakit Seoul.
"Wae geurae?" tanya Seol Bi heran melihat sahabatnya yang terengah-engah.
Sunny menyodorkan sepucuk surat undangan pada Seol Bi.
"Igeo mwoya?" Seol Bi membolak-balik undangan itu.
"Ehm..minggu depan aku akan menikah. Kau harus datang ya!"
"Mwo? Menikah?" seru Seol Bi tak percaya. Ia membuka undangan itu.
"..dengan Sungmin oppa?"
Sunny mengangguk semangat.
"Chukae.." ucap Seol Bi sambil mengelap pipinya yang basah karena air mata. Sunny duduk di samping Seol Bi lalu memeluknya.
"Kenapa kau menangis? Uljima.." Sunny menepuk pelan punggung Seol Bi.
"Aku..aku senang...akhirnya kau menikah...dengan Sungmin oppa.." ucap Seol Bi pelan. Sunny mengeratkan pelukannya.
"Jangan khawatir...aku tetap rutin mengunjungimu meskipun nanti aku sudah menikah." kata Sunny.
"Sekali lagi, Chukae." Seol Bi berkata seceria mungkin.
-----
Seminggu kemudian..
Daritadi Seol Bi tak henti-hentinya mengutuk (?) datangnya hari ini. Sambil mengemasi pakaian2nya -dibantu oleh pelayan- ia terus saja mengoceh kenapa hari ini cepat tiba. Sungguh ia tak siap untuk menghadiri acara pernikahan sahabatnya.
"YA!! Pagi-pagi sudah mengoceh. Berarti kau sudah sembuh." ujar seseorang yang sekarang sedang berdiri di depan pintu.
"YA!! Pagi-pagi sudah mengomel!" semprot Seol Bi langsung.
Namja tampan bernama Kim Heechul itu berjalan menghampiri Seol Bi.
"Ada urusan apa kau kemari?" tanya Seol Bi ketus. Heechul menghela napas kesal.
"Yang pertama, tanya saja pada orangtuamu. Mereka yang menyuruhku datang kemari. Mungkin untuk membantumu berkemas." jawab Heechul.
"Aku sudah selesai. Sekarang cepatlah pulang." seru Seol Bi.
"Hey, aku belum selesai bicara." sela Heechul.
"Apa lagi?!"
"Yang kedua, Sunny menyuruhku kemari untuk menjemputmu." sambung Heechul.
Seol Bi menghela napas. Rencananya untuk tidur-tiduran seharian ini pupus sudah.
"Shireo! Aku tidak mau pergi ke acara pernikahan Sunny!"
"Tidak sopan. Masa kau tidak datang ke acara bersejarah sahabatmu sendiri?!"
"Shireo! Shireo!" Seol Bi terus berteriak seraya menggelengkan kepalanya kuat-kuat.
"Sudahlah...jangan begitu." Heechul memeluk Seol Bi yang semakin gencar melakukan aksi geleng-geleng kepala.
Usaha Heechul menenangkan Seol Bi akhirnya berhasil dalam waktu setengah jam.
"YA! Apa kau dengar yang kukatakan?" Heechul mengangkat kepala Seol Bi yang sedari tadi menyandar di bahunya.
"........................."
"HAN SEOL BI!!" teriak Heechul tepat di telinga Seol Bi.
"Eommaa!!!" saking kagetnya Seol Bi tak sadar telah berteriak lebih kencang daripada Heechul.
"Ssstt!! Ini rumah sakit!!"
"Kenapa kau berteriak tepat di telingaku??!!!"
"Karena kau tidak mendengarkan perkataanku!!"
"Aku lelah mendengarkan ocehanmu yang tak henti-hentinya selama..." Seol Bi melirik jam dinding.
"...setengah jam!" lanjutnya.
"Hhh...sudahlah. Kuantar kau pulang." Heechul menyeret koper Seol Bi.
Sepanjang perjalanan menuju rumah Seol Bi, mereka berdua tetap diam. Tak ada satupun dari mereka yang membuka percakapan.
-----
Tok..tok..tok..
Heechul mengetuk pintu kamar Seol Bi.
"Masuk." kata Seol Bi dari dalam. Heechul membuka pintu kamar dan terkejut dengan pemandangan (?) yang ada di depannya.
"Seol?" tanya Heechul tak percaya.
"Wae?" Seol Bi balas bertanya.
"..neomu yeoppo..." gumam Heechul.
Seol Bi menunduk malu. Ia berbalik menghadap cermin. Memang penampilannya hari ini 'agak' lain. Dress putih dengan hiasan bunga-bunga berwarna pink yang panjangnya menutupi kaki, sepatu high heels 8 cm, kalung berliontin huruf S yang terbuat dari perak terlihat mempercantik penampilan Seol Bi. Sebagai tambahan, ia mengenakan selendang bulu-bulu pink.
"Kamu juga...sangat tampan..." balas Seol Bi berusaha menutupi kecanggungannya.
Dengan PD-nya Heechul berdiri di samping Seol Bi. Sambil menatap pantulan dirinya di cermin, tangannya sibuk membetulkan dasi hitam yang tampak serasi dipadukan dengan jas hitam dan kemeja putih. Seol Bi tertawa melihat usaha Heechul membetulkan dasi sia-sia. Bukannya tambah rapi, posisi dasi itu malah semakin miring dan membuat kerah kemeja menjadi berantakan. Dengan cekatan Seol Bi membetulkan letak dasi Heechul sekaligus merapikan jas yang dipakainya.
"Kajja!" ajak Seol Bi. Dengan senyum lebar Heechul mempersilakan Seol Bi keluar kamar dulu.
-----
"Ayo cepat!" teriak Seol Bi pada Heechul ketika sudah keluar dari mobil.
"Kenapa terburu-buru sih??" gerutu Heechul saat sudah ada di samping Seol Bi.
"Aku ingin segera menyelesaikan semua ini!"
"Ara...ara..." Heechul menawarkan lengannya untuk digamit Seol Bi. Tanpa ragu Seol Bi langsung menyambut lengan Heechul dan mereka berdua masuk ke gedung.
Di pintu masuk mereka berdua disambut dengan ramah oleh orangtua Sunny yang sangat senang Seol Bi dan Heechul bisa datang. Sejak kecil Sunny, Seol Bi, Heechul dan Sungmin memang sudah akrab sehingga orangtua mereka pun juga akrab satu sama lain. Terutama orangtua Seol Bi dan Heechul yang sudah berteman sangat lama.
"Ternyata acaranya belum mulai. Apa kau mau menemui Sunny dulu?" tanya Heechul pada Seol Bi yang berdiri di sampingnya -masih dengan tangan menggamit lengan Heechul. *cieee...cieee..aduh author senyum2 sendiri ngebayanginnya*
Seol Bi mengangguk pasrah. Heechul membuka pintu ruangan yang letaknya tak jauh dari pintu masuk. Di dalam sudah ada Sunny yang berdiri menghadap cermin, merapikan gaun putih-biru yang dikenakannya. Sunny menoleh saat melihat keduanya sahabatnya datang.
"Seol-ah! Heechul-ah! Akhirnya kalian datang juga!" pekik Sunny gembira seraya memeluk kedua sahabatnya itu bersamaan.
"Aduh...sesak! Sunkyu!! Lepaskan!!" teriak Heechul.
Sunny melepaskan pelukannya, kini ia berdiri diantara Seol Bi dan Heechul lalu merangkul keduanya.
"Maaf Sunny-ah. Orangtuaku tidak bisa hadir, biasa urusan bisnis." kata Seol Bi.
"It's okay. Asalkan kamu datang aku tidak keberatan." Sunny tersenyum sambil mencubit pipi Seol Bi gemas.
"Hey, kalian." Sunny berkata seraya mengajak kedua sahabatnya duduk.
"Sebenarnya apa hubungan kalian? Apa kalian berpacaran?" tanya Sunny langsung pada topik.
"Iya."
"Tidak!"
Sunny langsung menatap kedua sahabatnya bergantian dengan ekspresi heran.
"Hey, sejak kapan aku jadi pacarmu?" tanya Seol Bi ketus pada Heechul.
"Sejak seminggu yang lalu." jawab Heechul santai.
"Mwo?"
"Apa kau tidak tahu? Orangtua kita sudah sepakat untuk menjodohkanku denganmu!" kata Heechul.
"Nde??!!" teriak Sunny dan Seol Bi bersamaan.
"Uwwaaaa!!! Aku turut senang untuk kalian berdua!! Cepatlah menyusulku ke pelaminan!! Oh ya, Seol, kau nanti harus ikut acara pelemparan bunga!!" celoteh Sunny.
"Andwae!!" teriak Seol Bi. Sementara Heechul hanya tertawa melihat tingkah mereka berdua.
Mereka berdebat tentang perjodohan Heechul-Seol Bi yang semakin seru untuk dibahas. Sampai seseorang memberitahu Sunny bahwa acara akan segera dilaksanakan lima menit lagi. Sunny bangkit dari duduknya.
"Kajja kita keluar sekarang. Aku sudah menyiapkan tempat khusus untuk kalian berdua." kata Sunny.
Heechul dan Seol Bi langsung berjalan menuju tempat duduk mereka. Sekilas Seol Bi melihat Sungmin yang berdiri di altar tengah tersenyum ke arahnya. Bisa-bisanya dia tersenyum, pikir Seol Bi.
Pintu besar di ruangan lain terbuka lebar. Sunny keluar dari ruangan itu ditemani appanya, berjalan perlahan di atas karpet merah. Gaun putih-biru Sunny yang panjang menyapu karpet dengan anggun. Semua tamu undangan berdiri menyambut datangnya mempelai wanita. Sunny menyambut lengan Sungmin saat akan menaiki altar. Setelah selesai mengucapkan janji, Sungmin mencium kening Sunny lembut.
"Tutup matamu!" perintah Heechul pada Seol Bi.
Seol Bi menuruti perintah Heechul. Tanpa ia sadari air matanya perlahan keluar membasahi pipinya.
"Jangan menangis..aku tahu ini sangat berat untukmu." kata Heechul.
Seol Bi mendongak menatap Heechul. Dengan sigap Heechul segera mengelap pipi Seol Bi menggunakan sapu tangan. Setelah menyapa para tamu, mereka berdua segera pulang.
"Mianhae, chingu-ya. Aku harus segera mengantar Seol pulang. Kau tahu kan dia hari ini baru pulang dari rumah sakit." ucap Heechul pada Sunny dan Sungmin.
"Gomawo, kalian sudah datang. Kami senang sekali." ucap Sungmin seraya tersenyum pada kedua temannya.
"Baiklah, jaga kesehatanmu, Seol-ah!" Sunny memeluk Seol Bi erat.
"Ne."
Mobil Heechul berjalan meninggalkan gedung.
-----
Dua jam kemudian, mobil Heechul berhenti di tepi pantai. Seol Bi yang selama perjalanan tertidur, kini membuka matanya dan kaget dengan pemandangan yang ada di depannya. Pantai berpasir putih dengan ombaknya yang cantik memecah batu karang. Heechul keluar dari mobil dan duduk di atas pasir pantai.
"Oppa..." Seol Bi keluar dari mobil dan menghampiri Heechul.
Seol Bi melihat Heechul mengambil ranting dan mulai menggambar sesuatu di atas pasir. Ternyata Heechul menggambar sebuah Love Sign lengkap dengan tulisan I Love U di tengahnya.
"Seol-ah...saranghae..." seru Heechul.
Tanpa sadar Seol Bi langsung berlari ke arah Heechul dan memeluknya.
"Oppa...ini pertama kalinya...seseorang menyatakan perasaannya padaku...gomawo.." ucap Seol Bi.
"Dari dulu aku memang sudah menyukaimu...tapi kau lebih memilih Sungmin..."
"Aniya...sekarang aku lebih memilih Heechul oppa.." Seol Bi memeluk Heechul erat di atas Love Sign.
"Lupakan Sungmin...lihatlah aku.."
-----
2 years later...
Heechul berjalan santai sambil menyeret kopernya keluar dari pintu kedatangan bandara Incheon. Setelah 4 bulan ia ditugaskan appanya ke Jerman, hari ini ia bisa pulang dan menikmati kembali udara hangat Seoul. Samar-samar ia melihat seorang anak kecil berusia kira-kira 1 tahun berjalan pelan menghampirinya, didampingi seorang yeoja yang menuntunnya dari belakang.
"Appa!!" teriak anak kecil itu. Heechul bergegas menghampiri mereka dan langsung menggendong anak kecil itu.
"Aigoo~ Jongwoonie!! Kau sudah besar!! Appa rindu sekali padamu." Heechul mengelus-elus kepala anaknya.
"Yeobo~" Heechul merangkul Seol Bi yang sudah berdiri di sampingnya.
"Aku senang kalian menjemputku." kata Heechul.
"Sebenarnya, kami juga kebetulan mengantar Sungmin oppa. Jadi sekalian saja menjemputmu." balas Seol Bi.
"Memangnya Sungmin kemana?"
"Mendadak dapat tugas ke Jepang." jawab Seol Bi seraya menyeret koper suaminya.
"Bagaimana keadaan Sunny?"
"Baik-baik saja. Oh ya, apa kau tahu? Sunny sedang hamil 2 bulan! Wah, aku senang sekali begitu mendengar kabar itu." ucap Seol Bi.
"Jinja? Aku turut senang. Akhirnya setelah 2 tahun menikah, mereka akan punya anak!"
Mereka bertiga -dengan Jongwoon digendongan Heechul- masuk ke mobil Seol Bi. Mobil silver milik Seol Bi melaju meninggalkan bandara Incheon. Di jok belakang, Heechul asyik bermain dengan Jongwoon. Tiba di rumah mereka, Heechul dan Jongwoon ketiduran di jok belakang dengan posisi Heechul memeluk Jongwoon. Seol Bi hanya bisa geleng-geleng melihat itu semua.
-----
7 bulan kemudian...
Sore ini rumah Sungmin dihebohkan oleh teriakan Sunny yang melengking. Tergesa-gesa, Sungmin menggendong Sunny yang sudah berteriak kesakitan ke dalam mobil, dan langsung melesat menuju rumah sakit. Ketika Sunny sudah ditangani oleh dokter, Sungmin segera menelepon orangtua dan teman-temannya, termasuk Seol Bi.
"Yoboseo.." sapa Seol Bi di seberang sana.
"Seol-ah! Kumohon sekarang cepatlah ke rumah sakit! Sunny segera melahirkan!" seru Sungmin.
"Nde??!! Arasseo..aku akan segera kesana, oppa!" Seol Bi langsung memutuskan sambungan.
Seol Bi yang sedang menyuapi Jongwoon bubur, langsung menyerahkan mangkuk bubur pada Heechul yang sedang duduk di sebelahnya sambil membaca koran.
"Aku harus ke rumah sakit sekarang." teriak Seol Bi sambil berlari menuju kamarnya.
"Wae?"
"Sunny akan melahirkan!!" jawab Seol Bi dari dalam kamar.
Spontan, Heechul langsung berdiri dan meletakkan mangkuk bubur Jongwoon ke meja makan. Seol Bi keluar dari kamar dan segera berlari keluar rumah. Heechul menggendong Jongwoon, mengikuti Seol Bi. Mobil hitam milik Heechul melesat keluar dari pekarangan rumah keluarga Kim.
-----
Tap..tap..tap..tap..
Terdengar suara langkah kaki yang bersahut-sahutan di koridor sumah sakit. Sungmin yang melihat kedua sahabatnya tengah berlarian ke arahnya langsung melambaikan tangan.
"Bagaimana keadaan Sunny?" tanya Seol Bi langsung.
"Entahlah...belum ada kabar." jawab Sungmin. Seol Bi dan Heechul-bersama Jongwoon- duduk di kursi. Sedangkan Sungmin masih mondar-mandir di depan ruang persalinan.
1 jam kemudian, seorang dokter  keluar dari ruang persalinan Sunny. Dokter itu melepas kacamatanya dan berbicara dengan Sungmin.
"Dokter, bagaimana keadaan istri dan bayi saya?" tanya Sungmin.
"Keadaan kedua bayi anda selamat, Tuan. Tapi..."
"Tapi apa?"
"Istri Anda tidak bisa diselamatkan. Nyonya Lee memilih untuk menyelamatkan bayi kedua, Tuan..." jawab dokter itu lirih.
Seketika Sungmin langsung merosot ke lantai.
"Apa yang dokter maksud, bayinya ada dua?" tanya Seol Bi tidak mengerti.
"Bayinya kembar." jawab dokter itu singkat.
"Maafkan kami, Tuan. Kami tidak bisa menyelamatkan istri Anda..." dokter bermarga Go itu menunduk di depan Sungmin.
Sungmin diam. Ia masih shock dengan kenyataan bahwa Sunny tidak bisa diselamatkan. Dan kenyataan anaknya kembar membuatnya semakin shock. Bagaimana bisa ia merawat 2 orang anak sekaligus? Tanpa bantuan sang istri?
"Sungmin-ah..." Heechul menyentuh pundak Sungmin, lalu menuntunnya duduk di kursi.
Seol Bi memeluk erat Jongwoon yang tertidur di gendongannya. Dia tak kalah shocknya dengan Sungmin. Tanpa bisa dicegah, air mata mulai keluar dari pelupuk matanya dan membasahi pipinya yang tirus.
-----
4 years later...
"Huuuwwwaaaa!!! Appa!!!" tangisan anak berumur 4 tahun terdengar di seluruh ruangan rumah keluarga Lee.
Sungmin yang masih mengarungi mimpi di ranjangnya, kaget dengan tangisan anak bungsunya itu. Ia langsung bangkit dan menghampiri kamar kedua putranya, yang kamarnya berada tepat di sebelah kamarnya.
"Aigoo~ Lee Donghae..kenapa menangis? Cup...cup...cup.." Sungmin menggendong Donghae dan langsung membawanya keluar kamar.
"Hyukjae-hyung menendang kepalaku...hhuuuwwwaaaa!!" Donghae mengadu, masih sambil menangis.
"Cup...cup...cup...gwenchana. Biar nanti Hyukjae-hyung appa jitak kepalanya." Sungmin mengelus-elus pelan kepala Donghae.
"Appa, aku mau main di rumah Jongwoon-hyung..." pinta Donghae seraya menarik-narik lengan sweater Sungmin.
"Boleh, tapi Donghae harus mandi dulu, sarapan, baru kita ke rumah Jongwoon hyung.." Sungmin mendudukkan Donghae di sofa.
Krek. Hyukjae keluar kamar dan ikut duduk di sofa bersama Donghae. (Note:masa kecil Eunhyuk disini pake nama Hyukjae ya)
"Mianhae..." Hyukjae mengulurkan tangannya hendak meminta maaf pada Donghae. Dengan kikuk Donghae menjabat tangan hyungnya.
"Gwenchana.." kata Donghae.
"Nah, begitu dong.." Sungmin mengelus rambut kedua anaknya.
"Kajja kita sarapan!" Sungmin menggendong kedua anaknya menuju ruang makan. *bayangin aja si Donghae digendong di lengan kanan, lalu Eunhyuk di lengan kiri*
Setelah selesai sarapan, Hyukjae dan Donghae segera mandi. Jam 9 pagi mereka semua sudah siap untuk pergi ke rumah keluarga Kim.
Sampai di rumah keluarga Kim, Hyukjae dan Donghae saling berebut keluar dari mobil. Di teras, terlihat Heechul sedang duduk membaca koran ditemani secangkir kopi di meja. Sedangkan Jongwoon bermain di taman bersama dongsaengnya yang baru berumur satu tahun, Kim Ryeowook.
"Hyung!!" teriak si kembar bersamaan saat keluar dari mobil.
Jongwoon menghentikan aktivitasnya dan berlari menuju si kembar. Seol Bi yang sedang menyirami tanaman meletakkan alatnya dan segera menggendong Ryeowook yang bermain rumput di tanah.
"Lihatlah siapa yang berkunjung kemari." sambut Heechul sambil merentangkan tangannya hendak memeluk si kembar.
"Ahjussi, ayo kita main kuda-kudaan lagi!" pinta Hyukjae.
Hari itu rumah keluarga Kim terlihat ramai dengan adanya si kembar. Setelah 7 tahun lebih telah banyak yang mereka hadapi. Kini ketiga sahabat itu telah menemukan hidupnya. Seol Bi juga sudah melupakan perasaannya pada Sungmin. Karena sudah ada Heechul yang tulus mencintainya. Tapi ia tidak akan melupakan Sungmin yang dulu pernah menjadi cinta pertamanya.
Seol Bi mengamati Sungmin yang sedang bermain bersama si kembar. Ia teringat masa lalu mereka, saat ia melihat kalung berliontin S-S yang diperlihatkan Sungmin padanya.
"Ternyata S yang satunya bukan Seol..melainkan Sunny..."

Just once, please look for me..
Because I’m here for you..
-----
~The End~

*tepuk tangan + kaki* yeyeyeyeyeyyy...akhirnya selesai juga nih side story. Setelah 2 kali mengalami perombakan. Maaf banget ya lama publishnya, soalnya 2 minggu aku sakit jadi nggak bisa aktivitas kayak biasanya. Kemarin baru keluar dari rumah sakit setelah 3 hari opname. Mianhae, jeongmal mianhae..
Kalo readers masih bingung coba deh komentar, bagian cerita mana yang masih bingung. Sebisa mungkin aku jawab.
Oh ya sekedar informasi, disini tuh ceritanya Seol Bi emang suka sama Sungmin. Tapi Sungminnya nggak tahu kalo Seol itu suka sama dia, Sunny juga gitu, nggak tahu kalo Seol itu suka sama Sungmin. Seol lebih milih cerita ke Heechul kalo dia suka sama Sungmin, tapi nggak berani nyatakan perasaannya. Sedangkan Heechul udah dari dulu suka sama Seol. Waktu tahu Seol suka sama Sungmin, Heechul mulai menjauhi Sungmin. Makanya di cerita ini hubungan Sungmin-Heechul nggak terlalu dekat di awal.
Masi ada yang bingung? Tanya saja ke aku lewat komentar. Komentar yaa...yayayaaa.. readers baik deh... *ngerayu* :)

©Safira Alhana

2 komentar:

  1. ih tukang rayu sekarang ceritanya ?
    kya akhirnya keluar juga atuh side story nya
    boring nek ndak ada bacaan
    itu itu *tunjuk-tunjuk eunhae
    yesss ! good job hyukhae
    huahahahaha
    seneng dah akhirnya donghae yang menderita wkkwkwk
    part berapa ya lupa ???
    pokoke ndang dilanjutin lek udah gk sibuk
    ndang masuk devilmu kesepian lho

    BalasHapus
  2. seneng skali abang donghae menderita :( eh padahal aku baru sadar kalo Donghae menderita di ff ini :p
    he'e, part 6 masih proses, baru tulisan 'Author POV' doank.. kkk~


    -Thank U for your comment-
    ~Cia Park~

    BalasHapus

Please leave your comment here! Thanks :)
-Safira Alhana-